Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi dan memperkuat resiliensi atau daya tahan perekonomian Ibukota. Berbagai tantangan baik dari perekonomian global dan nasional perlu dihadapi bersama dengan penerapan kebijakan yang sinergis dan terkoordinasi.
Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Doni P Joewono dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2016, mengatakan potensi-potensi ekonomi yang ada sebagai daya dukung perekonomian perlu untuk dikembangkan, selain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga sekaligus untuk memperkuat daya tahan perekonomian dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin terjadi.
"Untuk itu, dalam pertemuan ini, Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak berbagai kalangan baik pelaku usaha, perbankan, akademisi, legislatif, dan berbagai instansi pemeritah terkait untuk bersama-sama memperkuat dan memajukan perekonomian nasional, khususnya DKI Jakarta," ujar Doni di Jakarta, Kamis (15/12/2016).
Lebih jauh dia memandang bahwa momentum perbaikan ekonomi global yang semula diharapkan mulai terjadi pada tahun ini, ternyata masih belum terjadi. Pertumbuhan ekonomi global di tahun 2016 diperkirakan hanya tumbuh sekitar 3,0%, lebih rendah dari capaian tahun 2015 (3,2%).
"Meskipun terjadi perlambatan ekonomi global, kami melihat bahwa perekonomian nasional masih cukup baik dalam merespons dinamika ekonomi dunia tersebut. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 diperkirakan sekitar 5%, cukup mengesankan bila dibandingkan pencapaian negara lain yang masih perlu berusaha keras mendorong pertumbuhan ekonominya," jelasnya.
Secara regional, ada beberapa provinsi yang tumbuh di atas 6%, namun ada pula yang tumbuh di bawah 4% sehingga perlu mendapat perhatian. Perekonomian DKI Jakarta pada 2016 diperkirakan hanya tumbuh 5,7%, lebih lambat dibandingkan dengan pencapaian tahun 2015.
"Konsumsi rumah tangga sebagai salah satu penopang perekonomian Jakarta pada tahun ini melemah akibat kondisi domestik dan pelemahan belanja pemerintah pusat melalui Kementerian dan Kelembagaan yang berada di DKI Jakarta. Kegiatan ekonomi swasta juga belum dapat meningkat dengan masih adanya sikap wait and see, serta bersamaan dengan masih adanya proses konsolidasi internal," tutur Doni.
Kendati begitu, dirinya mencatat setidaknya terdapat 3 (tiga) potensi ekonomi yang perlu dioptimalkan untuk menopang ketahanan ekonomi Indonesia. Pertama, kepercayaan dan keyakinan yang tinggi dari pelaku ekonomi terhadap pemerintah dan pemangku kebijakan lainnya. Kedua, sumber pembiayaan ekonomi yang besar yang teridentifikasi dari program pengampunan pajak.
Ketiga, perkembangan teknologi digital yang berkembang pesat, khususnya kegiatan sharing economy dan digital economy meningkat pesat sebagaimana terlihat dari aktivitas e-commerce dan Fintech.
Menurutnya, ketiga potensi tersebut, secara kental dimiliki oleh DKI Jakarta . Berbagai pembenahan dan kebijakan terus diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mewujudkan Jakarta yang lebih baik. Pembenahan dari sisi tata kelola (good governance) merupakan salah satu yang paling menonjol. Hal tersebut mampu meningkatkan kepercayaan dan keyakinan pelaku ekonomi ibukota.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cukup serius mendorong terciptanya lingkungan usaha yang kondusif antara lain? penerapan sistem Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, pengembangan smart city, penerapan less cash society dan keseriusan dalam penanganan ketahanan pangan maupun pengendalian inflasi merupakan bentuk kerja nyata pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk mewujudkan Jakarta yang lebih baik dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tukasnya.
Sementara, dalam rangka mendukung stabilisasi makroekonomi, BI Kantor Perwakilan Provinsi DKI Jakarta akan terus memantau dan menganalisis perkembangan ekonomi terkini dan mendukung langkah-langkah kebijakan yang akan ditempuh oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kami juga akan mendukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengoptimalkan peran fiskal bagi perekonomian Jakarta melalui realisasi APBD yang lebih baik," ungkap Doni.
Selain itu, BI Kantor Perwakilan Provinsi DKI Jakarta juga akan mendorong peningkatan potensi investasi melalui pembentukan Regional Investor Relation Unit (RIRU) agar kapasitas ekonomi Jakarta kian bertambah.
"Dari sisi harga kami akan bahu mambahu dalam TPID untuk menjaga ketahanan pangan Jakarta melalui optimalisasi BUMD pangan dan kerjasama antardaerah," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: