- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Bursa Eropa Cetak Rekor Baru, Saham Kesehatan Melonjak Didukung Novo Nordisk
Kredit Foto: Reuters
Bursa Eropa ditutup pada level tertinggi baru pada Selasa (23/12). Kenaikan tersebut didorong penguatan sektor kesehatan menyusul lonjakan saham dari Novo Nordisk.
Dilansir dari Reuters, Rabu (24/12), Indeks STOXX 600 naik 0,4% ke 588,81. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) (FDA) menyetujui pil penurun berat badan dari Novo Nordisk.
Baca Juga: Bursa Asia Menguat Tipis, Saham Teknologi Jadi Primadona Jelang Nataru 2025/2026
Persetujuan tersebut memberi keunggulan bagi produsen obat tersebut dalam persaingan memasarkan obat manajemen berat badan berbentuk oral, sekaligus membantunya kembali mendapatkan momentum dalam persaingan dengan rival utamanya yakni Eli Lilly.
Novo Nordisk sebelumnya sempat kehilangan miliaran dolar dari nilai pasarnya awal tahun ini, seiring kekhawatiran investor bahwa perusahaan mulai tertinggal dalam pasar obat obesitas yang sebelumnya dipelopori olehnya.
“Persaingan yang mendorong kedua perusahaan ini untuk menghadirkan produk terbaik bagi konsumen sangat positif dan akan menjadi dorongan bagi Novo Nordisk. Hal itu karena perusahaan ini benar-benar kesulitan sepanjang tahun lalu dan perlu memberikan hasil bagi investor,” kata Kepala Analisis Keuangan AJ Bell, Danni Hewson.
STOXX 600 sendiri berada di jalur untuk mencatatkan kinerja tahunan terkuat sejak 2021. Kinerja tersebut didukung oleh penurunan suku bunga hingga komitmen belanja fiskal dari Jerman.
Adapun China mengatakan akan memberlakukan bea masuk sementara terhadap impor produk susu dari Uni Eropa. Langkah ini dipandang sebagai aksi balasan atas tarif terhadap kendaraan listrik buatan China.
Baca Juga: Pengendali Jual 627,35 Juta Saham Bumi Resources (BUMI)
Dari Amerika Serikat, ekonomi tercatat tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal ketiga, didorong oleh belanja konsumen, di tengah minimnya rilis data ekonomi penting pada pekan ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement