Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Bank Indonesia (BI) mengakui ke depan pihaknya akan sulit menurunkan suku bunga acuannya BI 7-day Repo Rate yang saat sebesar 4,75 persen. Hal ini karena rencana kenaikan Fed funds rate secara bertahap di 2017 setelah kenaikan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75 persen.
Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, saat ini arah suku bunga internasional berada pada tren kenaikan, terlebih lagi pasca The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga.
"Kami sulit menurunkan bunga, karena kita membutuhkan valuta asing masuk ke Indonesia," kata Mirza di Jakarta, akhir pekan ini.
Mirza menyebutkan, kalau suku bunga The Fed mengalami kenaikan sebanyak tiga kali, maka hal tersebut merupakan respons Presiden Terpilih AS, Donald Trump untuk mengantisipasi kenaikan inflasi dan rencana kenaikan upah buruh.
"Kalau Amerika menaikan upah, maka bunga SUN (Surat Utang Negara) AS akan naik. Karena, bunga SUN naik, suku bunga kebijkaan AS, Fed funds rate juga naik," tutur Mirza.
Dengan demikian, jelas Mirza, sulit bagi BI untuk menurunkan BI 7-day Repo Rate, terlebih lagi sejak 2014 BI sudah memiliki ruang menurunkan suku bunga. "Menurunkan suku bunga sudah lima kali. BI melonggarkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer sudah dua kali," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: