Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kinerja IHSG di Tahun 2016 Cenderung Menguat

        Kinerja IHSG di Tahun 2016 Cenderung Menguat Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
        Warta Ekonomi, Medan -

        Selama satu tahun terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak dalam tren yang menguat. Walaupun demikian, sejumlah tekanan hebat sempat terjadi pada IHSG.

        Pengamat ekonomi Sumatera Utara (sumut) Gunawan Benjamin mengatakan faktor pemicu tekanan yang begitu kuat yang terjadi di bursa selama tahun 2016 banyak dipicu oleh sentimen eksternal. Ia mengatakan beberapa di antaranya adalah potensi munculnya krisis perbankan di Jerman yang dipicu oleh Deutsche Bank, kemenangan Donald Trump, dan keputusan The Fed menaikkan suku bunga acuan.

        "Sementara itu, demonstrasi yang menggerakkan banyak massa di Indonesia awalnya memberikan kekhawatiran, namun justru berbuah manis saat aksi damai telah berlangsung. Kekhawatiran di awal sebelum aksi damai berlangsung berakhir dengan kembalinya kepercayaan pelaku pasar terhadap perjalanan demokrasi di Indonesia," katanya di Medan, Sabtu (31/12/2016).

        Gunawan mengatakan?sentimen dari dalam negeri, yakni tax amnesty, yang sejauh ini berjalan sesuai dengan harapan menjadi salah satu kebijakan yang banyak memberikan dorongan bagi IHSG untuk terus membentuk tren naik.

        "Saya melihat ke depan IHSG masih berpeluang menguat seiring dengan ekspektasi membaiknya kinerja harga komoditas serta masih berjalannya sejumlah proyek pembangunan yang dilakukan pemerintah. Walau demikian, sejumlah tantangan tetap akan terlihat dan dari eksternal ada tantangan tambahan selain tantangan di tahun 2016 yang sempat menekan kinerja IHSG," ujarnya.

        Tantangan tambahan tersebut, imbuhnya, adalah tren kenaikan harga minyak mentah dunia yang bisa saja menggerus pendapatan emiten akibat potensi kenaikan laju tekanan inflasi. Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global sejauh ini, ia mengatakan harga minyak mentah dunia diperkirakan tidak akan mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun mendatang.

        "Selain itu, tantangan lainnya yang sulit diekspektasikan adalah kebijakan Donald Trump setelah menduduki kursi presiden. Sejauh ini, masih belum jelas apakah Trump akan benar-benar merealisasikan semua programnya saat kampanye atau tidak," katanya.

        Ie mengatakan pelaku pasar masih akan menunggu hal tersebut yang memicu terjadinya ketidakpastian di pasar keuangan.

        "Saya tetap optimis IHSG akan mampu mencetak realisasi kinerja baru di kisaran angka 5.700. Terlebih isu-isu pilkada yang menyita perhatian nasional akan berakhir di triwulan I-2017. Jadi, IHSG tetap bisa menatap tahun 2017 lebih optimis lagi dibandingkan tahun sebelumnya," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: