Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kenaikan UMP dan Penyesuaian Tarif Listrik Diprediksi Picu Inflasi Sulsel

        Kenaikan UMP dan Penyesuaian Tarif Listrik Diprediksi Picu Inflasi Sulsel Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -
        Bank Indonesia (Bank Indonesia) memperkirakan laju inflasi Sulawesi Selatan pada Januari 2017 berada pada kisaran angka 0,5-0,9 persen. Angka itu cenderung meningkat dibandingkan inflasi pada Desember 2016 yang tercatat 0,30 persen. Kemungkinan tingginya laju inflasi Sulsel pada awal 2017 didorong oleh beragam faktor. Di antaranya yakni kenaikan UMP dan penyesuaian tarif listrik.
        Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Wiwiek Sisto Widayat, mengatakan kenaikan UMP memang bisa memicu inflasi lantaran akan meningkatkan daya beli masyarakat. Diketahui, kenaikan UMP di Sulsel mencapai 11,1 persen yakni dari Rp 2,25 juta pada 2016 menjadi Rp 2,5 juta pada 2017.
        "Belum lagi adanya penyesuaian tarif listrik yang dipengaruhi nilai tukar dan harga minyak dunia yang diperkirakan akan mendorong laju inflasi pada level moderat," kata Wiwiek di Makassar, Kamis (5/1/2017).
        Penyesuaian tarif listrik pada Januari 2017 pada kisaran 2-11 persen pada seluruh golongan diprediksi mendorong inflasi pada kelompok administered price.?
        Wiwiek melanjutkan faktor lain yang diproyeksi memicu inflasi pada awal tahun ini yakni minimnya ketersediaan stok sejumlah komoditas pangan. Hampir setiap tahunnya pada Januari, pasokan menjadi minim mengingat baru memasuki musim tanam. "Hal itu diperkirakan akan mendorong kenaikan harga kelompok volatile food," jelasnya.
        Kendati begitu, Wiwiek mengatakan laju inflasi Sulsel secara keseluruhan pada 2017 diprediksi bisa sedikit tertahan oleh berbagai faktor. Salah satunya yakni ketersediaan pasokan komoditas beras di Bulog Sulsel yang mencapai 340.000 ton dengan estimasi hingga Mei 2017. Di samping itu, pada 2017 pola tanam diprediksi normal mengingat BMKG memperkirakan tak ada penguatan fenomena El Nino maupun La Nina.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: