Oxfam: Delapan Orang Terkaya Memiliki Separuh Kekayaan Penduduk Dunia
Delapan orang terkaya di dunia memiliki kekayaan separuh dari penduduk dunia, kata lembaga anti-kemiskinan, Oxam.
Menurut Oxam delapan orang tersebut memiliki kekayaan setara dengan yang dimiliki 3,6 miliar orang. Angka itu telah diperbaharui dari data sebelumnya dan menunjukan gap antara kaya dan miskin jauh lebih besar darpada yang ditakutkan.
Delapan orang terkaya itu adalah?Bill Gates, Amancio Ortega, Warren Buffett, Carlos Slim Helu, Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, Larry Ellison, dan Michael Bloomberg.
Kendati, Mark Littlewood dari Institute of Economic Affairs mengatakan Oxfam mestinya fokus pada bagaimana cara meningkatkan pertumbuhan.
?Sebagai lembaga anti-kemiskinan sangat aneh jika Oxfam bersinggungan dengan isu orang kaya, kata direktur Jenderal, lembaga think tank pasar bebas.
?Untuk mereka yang fokus pada pemberantasan kemiskinan harusnya fokus pada langkah-langkah pertumbuhan,? tambahnya seperti dikutip?BBC?di Jakarta, Senin (16/1/2016).
Sementara, Ben Southwood, kepala peneliti dari Adam Smith Institute menilai permasalahannya adalah bukan angka kekayaan, namun meningkatkan kesejahteraan penduduk tiap tahun.
?Setiap tahun kita disesatkan dengan data kekayaan Oxfam. Data tidak masalah, itu datang dari Credit Suisse, namun interprestasi mereka keliru,? katanya.
Laporan Oxfam bertepatan dengan pertemuan tahunan World Economic Forum 2017 di Davos. Pertemuan bergengsi dunia itu dihadiri dengan tamu pemimpin politik dan bisnis terkemuka, termasuk Presiden China, Xi Jinping. Ini merupakan kali pertama presiden China hadir di Davos sejak 47 tahun. Ia tampaknya akan membela habis-habisan?free trade?dalam pidatonya Selasa besok.
Topik-topik yang disorot pada pertemuan kali adalah Donald Trump, China, dan Brexit dan cara kempimpinan responsif dan bertangung jawab merupakan tema dari pertemuan tahunan kali ini.
Menurut kepala urusan eksternal Oxfam, Katy Wright, laporan itu untuk membantu menentang elite politik dan bisnis.
?Kita jangan berada di bawah ilusi? Davos, yakni? pertemuan toko elit dunia yang sedekar membicarakan belanja,? kata Wright.
Ia menambahkan, ketimpangan ekonomi memicu polarisasi dalam politik,? seperti pemilihan Donald Trump dan Brexit.
Ekonom Inggris, Gerard Lyons mengatakan kekayaan yang ekstrim tidak selalu memberikan gambaran lengkap dan perhatian mestinya difokuskan pada kue ekonomi yang besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: