Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bill Gates Kecam Pemerintah AS Soal Permintaan Data Rahasia

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Bill Gates mengatakan bahwa tidak ada yang "absolut" di kedua sisi perdebatan soal privasi digital, tapi co-founder Microsoft Corp tersebut mengatakan bahwa ia mendukung gugatan perusahaannya terhadap pemerintah AS atas hak untuk memberitahu penggunanya jika agen federal ingin mengakses data pribadi.

"Mungkin ada beberapa kasus di mana (pemerintah) harus dapat masuk secara diam-diam dan mendapatkan informasi tentang email perusahaan," kata Gates di acara Reuters Newsmaker di Washington, seperti dikutip dari laman Reuters di Jakarta, Kamis (21/42016).

Gugatan yang diajukan pekan lalu di pengadilan federal Seattle, memperdebatkan soal pemerintah yang dianggap melanggar konstitusi AS dengan mencegah Microsoft dari memberitahukan ribuan pelanggan tentang permintaan pemerintah untuk email dan dokumen lainnya, bahkan terkadang tanpa batas.

Kasus ini adalah contoh terbaru dalam pertentangan antara raksasa teknologi AS melawan pemerintah. Rival Microsoft, Apple, meminta Kongres untuk mengambil kepemimpinan dalam isu yang lebih luas soal menyeimbangkan privasi dengan keamanan nasional.

Gates mengatakan bahwa kolaborasi antara penegak hukum dan pembela privasi akan membantu menentukan "kerangka kerja legislatif untuk mencapai keseimbangan sempurna" pada akses pemerintah ke data pribadi.

"Saya tidak berpikir ada absolutis yang berpikir bahwa pemerintah harus bisa mendapatkan segala sesuatu atau pemerintah tidak bisa mendapatkan apapun," kata Gates, dalam sebuah wawancara dengan Editor-in-Chief Reuters Stephen Adler.

Sebelumnya terjadi silang pendapat antara Bill Gates dengan petinggi Sillicon Valley lainnya. Pendiri Microsoft ini mendukung FBI dengan mengatakan bahwa perusahaan teknologi harus dipaksa untuk bekerjasama dengan penegak hukum dalam upaya investigasi teroris.

Pendapat Gates sangat kontras dengan para petinggi di Silicon Valley yang ikut mendukung keputusan CEO Apple Tim Cook yang tidak mau membuka pintu sistem enkripsi iPhone milik penembak San Bernardino. Namun kemudian Gates mengklarifikasi komentarnya dan mengatakan bahwa berita menyarankan ia mendukung posisi FBI tidak akurat.

Gates, yang merupakan orang terkaya di dunia, juga berbicara mengenai pekerjaan Bill and Melinda Gates Foundation, organisasi filantropis yang ia bentuk pada tahun 2000, yang telah memiliki sumbangan lebih dari US$ 40 miliar.

Yayasan tempat Gates bekerja dari hari ke hari itu telah memfokuskan perhatian dalam beberapa bulan terakhir pada wabah Zika di Brazil yang mempengaruhi sebagian besar wilayah Amerika Latin dan Karibia. WHO pada 1 Februari menyatakan wabah tersebut sebagai darurat kesehatan internasional. Gates mengatakan bahwa yayasannya akan memberikan kontribusi dana untuk membantu dalam pertarungan melawan Zika.

"Sektor swasta dan pemerintah harus bekerja sama untuk segera menggelar produk untuk memerangi Zika dan penyakit yang dibawa nyamuk lainnya," kata Gates.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: