Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Foxconn Berencana Bangun Pabrik Baru di Amerika Serikat

        Foxconn Berencana Bangun Pabrik Baru di Amerika Serikat Kredit Foto: Arif Hatta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Raksasa teknologi asal Taiwan, Foxconn, mengonfirmasi jika perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mendirikan pabrik baru di Amerika Serikat.

        Presiden Direktur Foxconn Terry Gou berkata kepada wartawan bahwa nilai investasi bisa mencapai lebih dari US$7 miliar. Rencana investasi dari pemasok utama Aplle Inc ini bisa menyerap ribuan pekerjaan di Amerika Serikat.

        Mengutip BBC di Jakarta, Senin (23/1/2017), rencana tersebut muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi agenda pertama terkait perjanjian perdagangan internasional. Sejak masa pemilu Trump telah mengancam akan memberlakukan tarif impor tinggi untuk mendorong perusahaan asing dan Amerika untuk mengalihkan produksi ke Amerika Serikat.

        Trump menyalahkan China sebagai biang kerok kemerosotan industri manufaktur AS. Foxconn secara resmi dikenal dengan nama Hon Hai Precision memiliki sebagian besar pabrik di China termasuk merakit Apple dan iPhones.

        Pada tahun lalu Foxconn mengakuisisi raksasa teknologi Jepang, Sharp. Sebelum akuisisi, Sharp telah membukukan kerugian pendapatan tahunan. Sharp melaporkan kerugian operasional sebesar 162 miliar yen untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2016. Pada tahun 2012 Sharp hampir mengalami kebangkrutan. Perusahaan telah berjuang di tengah nilai utang yang meroket.

        Tertulis dalam laman website Gedung Putih, setelah pelantikan Presiden Trump, pemerintah baru akan mengejar rencana untuk mengubah hubungan perdagangan dengan negara-negara di Asia. Trump mengumumkan akan melakukan renegosiasi perjanjian perdagangan bebas dengan Kanada dan Meksiko.

        Trump juga mengecam produsen otomotif raksasa dunia untuk mendirikan pabrik di Amerika Serikat, namun beberapa perusahaan telah lunak dan berjanji akan membuat investasi di Amerika Serikat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gregor Samsa
        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: