Kenaikan harga cabai rawit yang sudah terjadi beberapa minggu terakhir ini tidak memengaruhi sejumlah pedagang makanan.
Salah satu pemilik warung tenda masakan khas Lamongan Ali di Semarang, Jumat (27/1/2017), mengatakan kenaikan harga cabai ini tidak membuat dia mengurangi komposisi cabai pada masakan yang dihidangkan kepada para konsumen.
"Memang harganya naik banyak tetapi saya tidak mengurangi komposisi cabainya karena takut ditinggal pembeli," kata Ali yang biasa berjualan di Jalan Dr Wahidin, Semarang.
Menurut dia, saat ini harga cabai di Pasar Peterongan mencapai Rp105 ribu/kg. Dia mengatakan harga tersebut sudah naik lagi sejak tiga hari lalu dari kisaran Rp90 ribu/kg.
Padahal jika saat normal harganya di kisaran Rp30 ribu-35 ribu/kg. Meski tidak mengurangi komposisi di setiap masakan, dia juga tidak menaikkan harga makanan yang dijualnya.
"Kalau kenaikan harga cabai kan beberapa kali terjadi, jadi harga makanan tidak saya naikkan. Nanti kalau harga naik turun pembelinya kabur," katanya.
Kenaikan harga ini juga tidak membuat dia mengurangi pembelian cabai setiap harinya. Ali mengatakan dalam satu hari dia menggunakan 1-2 kg cabai rawit.
Ali hanya berharap kenaikan harga ini tidak berlangsung lama karena jika tidak kunjung turun, lama-lama omzetnya akan terus berkurang.
Sementara itu, pemilik warung makan Bebek Rempah Naneth Eko Priyo mengatakan meski harga cabai naik, konsumsi cabai setiap harinya tidak mengalami penurunan.
"Dalam satu hari konsumsi cabai rawit untuk dua cabang warung makan Bebek Rempah ini 5-6 kg, sedangkan cabai merah keriting juga 5-6 kg," katanya.
Meski demikian dia memberikan variasi pada menu makanan untuk mengurangi komposisi cabai pada setiap porsinya, salah satunya adalah dengan memasukkan beberapa bahan ke dalam cabai tersebut.
"Beberapa menu baru yang menjadi variasi kami adalah sambel terong, sambel petai, dan sambel bebek," katanya.
Untuk harganya, Naneth mengatakan tetap terjangkau yaitu Rp15 ribu/porsi. Dia mengatakan saat ini warung makan miliknya sudah memiliki banyak pelanggan sehingga dia enggan mengurangi tingkat kepedasan hanya karena kenaikan harga cabai.
"Meski saya kombinasikan dengan beberapa bahan makanan seperti potongan daging bebek, potongan terong maupun petai, tingkat kepedasan tidak dikurangi," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil