Proteksi merupakan prioritas dalam perencanaan keuangan setelah Anda berhasil membuat cashflow?positif. Proteksi yang dimaksud berfungsi bukan untuk melindungi Anda, tetapi melindungi cashflow?ketika terjadi sesuatu yang buruk terjadi pada Anda.
Sebelum memiliki proteksi keuangan secara benar, Anda tidak disarankan untuk melakukan investasi terlebih dahulu. Hal ini agar keuangan Anda kuat dalam menghadapi berbagai musibah yang mungkin akan dihadapi. Berikut ini tiga proteksi yang wajib Anda miliki, yaitu
1. Dana Darurat
Memiliki dana darurat adalah keharusan, tetapi kebutuhan akan dana darurat setiap orang berbeda-beda. Untuk single, kebutuhan dana darurat hanya tiga kali pengeluaran. Sementara untuk yang sudah berkeluarga minimal enam kali pengeluaran.
Dana darurat hanya boleh dipakai pada saat kondisi darurat, misalnya kondisi sakit, kecelakaan, atau pemutusan hubungan kerja (PHK). Jangan sekali-kali menganggap dana darurat adalah uang yang bisa dibelanjakan kapan saja.
Di sinilah letak kesulitan membentuk dana darurat karena apabila cashflow?Anda suatu saat negatif karena berperilaku konsumtif maka Anda akan cenderung menggunakan dana darurat tersebut. Oleh karena itu, dana darurat hanya bisa dibentuk ketika Anda sudah mulai membiasakan membuat cashflow?positif terlebih dahulu.
Apabila kebutuhan dana darurat Anda tidak terlalu besar maka lebih baik disimpan di bank, namun jika kebutuhan dana darurat cukup besar maka Anda bisa mendiversifikasikan tempat penyimpanannya seperti emas. Hal ini agar Anda tidak merasa dana darurat adalah uang Anda.
2. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan adalah sesuatu yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Saat ini kondisi lingkungan sangat tidak menentu dan kita lebih mudah terpapar penyakit, bahkan untuk orang yang melakukan gaya hidup sehat. Asuransi kesehatan menjamin cashflow?Anda tidak terganggu, terutama ketika harus masuk rumah sakit.
Carilah asuransi kesehatan swasta yang cocok untuk keuangan Anda. Hal ini agar asuransi kesehatan Anda lebih dapat diandalkan pada kondisi darurat. Jika anda mengandalkan BPJS, Anda harus siap mengalami kesulitan pada saat kondisi darurat, namun apabila kondisi keuangan Anda memang tidak sanggup untuk membeli asuransi kesehatan swasta maka Anda harus bersabar dengan BPJS.
3. Asuransi Jiwa
Berbeda dengan asuransi kesehatan, asuransi jiwa bukanlah proteksi untuk setiap orang. Asuransi jiwa hanyalah untuk seseorang yang memiliki tanggungan. Jika Anda seorang yang single?maka Anda tidak memerlukan asuransi jiwa. Proteksi asuransi jiwa tidak memproteksi jiwa Anda, namun memproteksi kerugian yang dirasakan oleh tanggungan karena kehilangan pencari nafkah utama.
Kemudian, carilah asuransi jiwa murni, bukan yang dengan embel-embel investasi karena investasi bukan proteksi. Asuransi jiwa fungsinya bukan untuk risiko apabila terjadi "nanti?" tapi apabila terjadi "sekarang".
Yang membuat orang merasa rugi jiwa menggunakan asuransi jiwa adalah karena orang tersebut tidak mengetahui besarnya proteksi yang dibutuhkan. Biasanya orang merasa proteksi sebesar 100 atau 200 juta cukup. Padahal kebutuhan proteksi seseorang lebih besar dari itu. Hubungi perencana keuangan terdekat apabila Anda tidak tahu bagaimana caranya menghitung kebutuhan asuransi jiwa yang benar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: