Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sekolah Sungai Kata Ganjar, Sebagai Bentuk Kepedulian

        Sekolah Sungai Kata Ganjar, Sebagai Bentuk Kepedulian Kredit Foto: Diaz Priantara
        Warta Ekonomi, Semarang -

        Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta program sekolah sungai sebagai bentuk kepedulian merawat sungai dapat diterapkan oleh seluruh daerah di Indonesia.

        "Mudah-mudahan (program sekolah sungai di Kabupaten Klaten) tidak hanya menjadi pelopor kepedulian sungai di Jateng, tapi gerakannya bisa 'menular' ke berbagai daerah di penjuru nusantara," katanya di Semarang, Senin (30/1/2017).

        Menurut Ganjar, tantangan terberat mengembalikan fungsi sungai antara lain kebiasaan membuang sampah dan air besar di sungai yang masih banyak dilakukan masyarakat, padahal jika masyarakat bisa memperlakukan sungai dengan baik, maka keberadaan sungai bisa untuk mencegah terjadinya bencana banjir.

        Ganjar menyebutkan, salah satu cara memperlakukan sungai dengan baik adalah warga yang tinggal di bantaran sungai harus mengubah kebiasaan membangun rumah dengan menghadap sungai atau tidak menjadikan sungai bagian belakang rumah.

        "Dengan begitu mereka akan selalu berupaya menjaga kebersihan sungai dan sungai tidak lagi menjadi sarana pembuangan sampah, kotoran rumah tangga maupun lainnya," ujarnua.

        Selain itu, pemasangan tulisan larangan membuang sampah di sungai maupun larangan menyetrum atau menembak ikan di sungai pun tidak sekadar peringatan dan ditindak lanjuti dengan perilaku nyata.

        "Jika masyarakat merawat, memelihara, dan menjaga sungai dengan baik, maka fungsi sungai akan kembali normal, masyarakat akan mendapat keuntungannya, bahkan bisa menjadi sumber pendapatan warga," katanya.

        Ganjar mencontohkan sungai yang bersih, terawat, dan mengalir di Desa Wisata Ponggok, Kabupaten Klaten, dikemas menjadi objek wisata sehingga pemerintah desa setempat mampu memperoleh keuntungan hingga Rp10 miliar per tahun. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: