Bank DKI Dukung Gerakan Nontunai Lewat Jakarta One

Sebagai salah satu bentuk dukungan gerakan nasional nontunai (GNNT) yang diinisiasi oleh pemerintah, PT Bank DKI meluncurkan program absensi elektronik bagi pengguna rumah susun (rusun) melalui kartu Jakarta One. Hingga saat ini penghuni rumah susun yang sudah melakukan registrasi absensi elektronik mencapai 9.459 penghuni atau sekitar 70% dari total 13.731 jumlah penghuni rumah susun yang sudah memiliki kartu Jakarta One.

Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi mengatakan program absensi elektronik di rumah susun sudah mulai diimplementasikan sejak Agustus 2016. Absensi elektronik digunakan sebagai media otensifikasi atau pengecekan dan absensi penghuni rusun secara berkala sesuai dengan ketentuan dari Dinas Perumahan.

"Cara menggunakan absensi elektronik cukup mudah. Cukup dengan melakukan tapping kartu Jakarta One dan scanning sidik jari pada alat yang ditempatkan oleh Bank DKI di setiap pengelola rusun milik Pemprov DKI Jakarta," katanya di Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Lebih lanjut, dirinya mengatakan kepada penghuni rusun yang belum melakukan registrasi agar segera mendaftar karena dengan mengikuti absen elektronik maka penghuni rusun memiliki akses untuk berbagai kebijakan publik dan layanan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kartu Jakarta One sebagai alat absensi elektronik juga dapat dipergunakan untuk naik Transjakarta gratis dan subsidi pangan murah sesuai dengan program Pemprov DKI jakarta yang tepat sasaran," ujar Kresno.

Selain layanan kartu dan absensi, Bank DKI juga telah menempatkan ATM di 23 rusun dan saat ini Bank DKI juga mempunyai kantor kas di tiga rusun, yaitu Rusun Marunda, Rusun Penjaringan, dan Rusun Pesakih dan selanjutnya Bank DKI pada tahun 2017 ini akan membuka kantor kas di lima rusun yaitu Rusun Tambora, Rusun Muara Baru, Pulo Gebang, Tipar Cakung, dan Rusun Rawa Bebek.

Plt Gubernur DKI Jakarta Sony Sumarsono mengapresiasi dukungan Bank DKI terhadap program absensi rumah susun dan berharap pengelolaan rumah susun milik Pemprov DKI bisa lebih efektif ke depannya dalam memberikan pelayanan kepada publik.