Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kinerja Moncer IHSG Lambungkan Hasil Investasi Asuransi Jiwa

        Kinerja Moncer IHSG Lambungkan Hasil Investasi Asuransi Jiwa Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengumumkan bahwa hingga akhir 2016 industri asuransi jiwa membukukan kenaikan hasil investasi sebesar 2.145,5 persen (yoy). Hal ini mendorong pertumbuhan pendapatan mencapai 57,4 persen menjadi Rp208,92 triliun.

        "Porsi investasi di deposito mulai bergeser ke reksa dana dan saham. Semakin baiknya pergerakan IHSG turut mempengaruhi hasil investasi industri asuransi jiwa terkait pasar modal," kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim saat paparan kinerja industri asuransi jiwa kuartal IV-2016 di Jakarta, Kamis (16/2/2017).

        Data AAJI menyebutkan bahwa per akhir 2016 nilai hasil investasi asuransi jiwa mencapai Rp33,94 triliun atau bertumbuh 2.145,5 persen dibandingkan periode yang sama di 2015. "Kondisi ini juga sedikit banyak memberikan gambaran akan semakin membaiknya iklim investasi," ucapnya.

        Dia menyebutkan bahwa pada 2016 jumlah investasi asuransi jiwa sebesar Rp395,96 triliun dari total aset sebesar Rp435,53 triliun. "Jumlah investasi di 2016 ini mengalami pertumbuhan 25,9 persen," kata Hendrisman sembari menyebutkan bahwa pada tahun lalu aset industri asuransi jiwa bertumbuh 20,9 persen.

        Secara rinci, porsi investasi terbesar ada pada instrumen reksa dana yang mencapai Rp126,3 triliun, selanjutnya diikuti oleh saham sebesar Rp116,02 triliun, surat berharga negara (SBN) senilai Rp58,03 triliun, deposito sebesar Rp49,73 triliun, tanah dan bangunan sebesar Rp10,04 triliun.

        Lebih lanjut, dia mengatakan pertumbuhan portofolio investasi di 2016 ada pada instrumen saham sebesar 41 persen, reksa dana 38 persen dan SBN sebesar 27,2 persen. "Kami tertarik di reksa dana karena lebih stabil dan imbal hasil yang tinggi. Produk ini memang umumnya menjadi pilihan industri asuransi jiwa," tuturnya.

        Selain hasil investasi, jelas dia, pendapatan industri asuransi jiwa di 2016 berasal dari pendapatan premi sebesar Rp167,04 triliun, klaim reasuransi Rp2,92 triliun, dan pendapatan lainnya senilai Rp5,02 triliun. "Total klaim dan manfaat yang dibayarkan di 2016 sebesar Rp96,05 triliun atau meningkat 32,4 persen," tutup Hendrisman.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: