Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        DMC Dompet Dhuafa Terus Gulirkan Program Respon Cepat Kebencanaan

        DMC Dompet Dhuafa Terus Gulirkan Program Respon Cepat Kebencanaan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Banjir melanda Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, sejak 6 Februari 2017, akibat meluapnya sungai-sungai di daerah tersebut. Hujan deras yang turun selama lima hari berturut-turut, menyebabkan sungai tidak mampu menampung debit air. Sekitar 7 kecamatan terendam banjir. Diantaranya Kecamatan Labuan Badas, Terano, Empang, Sumbawa, Moyo Utara, Moyo Hilir, dan Unter Iwes. Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, sebanyak 40.291 jiwa terdampak banjir.

        Sejak tejadinya banjir hingga Minggu 12 Februari 2017, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, telah melakukan berbagai aktifitas terkait respon banjir. Aktifitas respon yang dilakukan antara lain Aksi Bersih di PAUD Biharsyah Kelurahan Samapuin, Kecamatan Sumbawa. Dalam aksi ini tim DMC bekerjasama dengan relawan Mapala Maras UTS dan relawan pramuka.

        Selain itu di kecamatan Moyo Utara, DMC melakukan pengiriman 200 paket makanan siap santap, membuka Sekolah Ceria bersama 50 anak, mendirikan Pos Hangat di lokasi pengungsian, dan Siaga Ban Karet untuk evakuasi.

        Sebelumnya, DMC juga melaksanakan Aksi Bersih di Musholla Al Ikhlas, Kelurahan Samapuin, dan pengiriman logistik. Layanan kesehatan, dan Sekolah Ceria di Pos Pengungsian Kelurahan Sumbawa dan kecamatan Moyo Hilir. Kemarin, Selasa (14/02), DMC Dompet Dhuafa terus menggulirkan program respon cepat kebencanaan.

        Menurut Direktur Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa, Syamsul Ardiansyah, ?pendistribusian bantuan 5000 liter air bersih ditujukan ke Dusun Omo Desa Penyaring, Dusun Tahan Desa BaruTahan, dan Desa Sebewe, Kecamatan Moyo Utara hal ini karena beberapa desa di Kecamatan Moyo Utara sering terdampak kekeringan, karena wilayahnya dekat dengan laut?. katanya dalam pers rilis yang diterima, Jumat (17/2/2017).

        Lanjutnya, akses menuju lokasi sempat terputus selama 5 hari akibat banjir. ?Sementara di Pandeglang, Aksi Layanan Sehat terjun langsung ke Kampung Ciakar, Desa Munjul, Kecamatan Munjul dengan jumlah penerima manfaat 100 orang pasien?, pukas Syamsul.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Vicky Fadil
        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: