Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        2016, Laba bersih ELSA Turun 17%

        2016, Laba bersih ELSA Turun 17% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Elnusa Tbk (ELSA) memperoleh pendapatan sebesar Rp3,62 triliun sepanjang 2016 atau turun 3,98% dibandingkan dengan pendapatan di 2015 yang senilai Rp3,77 triliun. Laba bersih Elnusa sebesar Rp310 miliar turun sebesar 17,17% bila dibandingkan dengan pencapaian laba bersih 2015 sebesar Rp375,36 miliar.

        Direktur Keuangan Elnusa Budi Rahardjo mengungkapkan bahwa sepanjang 2016 harga minyak dunia mengalami fluktuasi yang cukup tajam, bahkan sempat menyentuh level terendah yaitu US$28 juta/barel pada Januari dan bergerak terbatas di bawah level US$50 juta/barel sepanjang tahun.

        "Kondisi tersebut mempengaruhi aktivitas migas baik dari sisi eksplorasi maupun produksi serta pengembangan lapangan migas," kata Budi di Jakarta, Kamis kemarin (16/2/2017).

        Elnusa sebagai salah satu pemain utama jasa migas turut terkena dampaknya. Selain karena imbas aspek operasional, penurunan laba bersih pada 2016 juga dipengaruhi oleh kerugian kurs yang cukup besar, yakni Rp18 miliar.

        Namun meski kondisi industri migas sepanjang 2016 belum bergairah, Elnusa tetap berusaha menjalankan kegiatan operasional dengan efektif dan efisien. Kondisi itu dibuktikan dengan margin laba ELSA masih bisa terjaga di level yang cukup baik. Margin laba kotor emiten ini masih sebesar 17%, sementara margin laba bersihnya sebesar 8,6%.

        ELSA juga melakukan diversifikasi portofolio bisnis di luar jasa hulu migas. Kontribusi dari jasa hulu migas sebesar 50% dari pendapatan, sementara jasa logistik dan distribusi energi menyumbang pendapatan sebesar 45%. Sisa pendapatan berasal dari bisnis jasa penunjang lainnya.

        "Meskipun secara performa bisnis jasa hulu migas terkena imbas dan turun signifikan, namun kinerja konsolidasi cukup banyak terdorong dari bisnis jasa logistik dan distribusi energi," ujarnya.

        Bisnis ini dilakukan melalui anak usahanya PT Elnusa Petrofin yang mencetak pertumbuhan kinerja 25% pada tahun lalu. ELSA juga mulai mengurangi utang pada 2016. Posisi utang berbunga anak usaha PT Pertamina ini turun 26% menjadi Rp550 miliar.

        Budi mengatakan ELSA masih memiliki ruang pendanaan yang lumayan besar untuk ekspansi mendatang. Apalagi, sejak kuartal IV-2016, harga minyak mulai positif dan diperdagangkan di atas US$ 50 per barel. Hingga akhir 2016, posisi kas dan setara kas ELSA mencapai Rp744,38 miliar. Sementara total liabilitasnya Rp1,3 triliun dengan ekuitas Rp2,8 triliun. Harga saham ELSA kemarin ditutup naik 0,95% ke Rp426 per saham.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: