Goldman Sachs Investment Partners Pindahkan Kantor dari Inggris ke AS
Goldman Sachs yang mengelola sebuah hedge fund di London mengonfirmasi pihaknya akan segera menutup aktivitasnya dan memindahkan para staf ke New York, Amerika Serikat.
Sekitar delapan anggota staf yang merupakan bagian dari tim Goldman Sachs Investment Partners (GSIP) di London telah diberitahukan untuk mulai pindah. Keputusan tersebut diambil menyusul kepergian dari Direktur Pelaksana (MD) Nick Advani.
Pihak Goldman Sachs mengatakan langkah perpindahan tersebut tidak ada hubungannya dengan keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa alias Brexit.
"Ini adalah keputusan dengan alasan khusus untuk GSIP, salah satu tim investasi Goldman Sachs sehingga tidak boleh diartikan sebagai sesuatu apapun itu," kata Goldman Sachs dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Selasa (21/2/2017).
Sebelumnya Advani mengumumkan tahun lalu bahwa ia akan mengundurkan diri dari perannya sebagai direktur. Saat ini ia menjabat sebagai direktur penasehat bersama Goldman. GSIP sendiri didirkan pada tahun 2008 dengan aset mencapai US$7 miliar di mana pada saat itu menjadi salah satu perusahaan pengelola dana investasi terbesar di dunia.
Menurut situs resminya, Goldman Sachs memiliki kantor di New York, Hong Kong, dan Tokyo, serta London. Tim tersebut merupakan bagian dari Goldman Sachs Asset Management, manajer investasi dengan aset US$1,15 triliun di bawah pengawasan.
Berita kepindahan staf GSIP mencuat di tengah spekulasi bahwa banyak tenaga kerja sektor keuangan yang berbasis di London kemungkinan bakal bermigrasi ke kota-kota di seluruh Eropa seperti Dublin, Paris atau Frankfurt, sehingga bank bersangkutan bisa terus menawarkan layanan mereka kepada klien Uni Eropa.
HSBC dan UBS telah memperingatkan bahwa mereka akan memindahkan beberapa staf mereka dari London ke luar negeri ketika Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa. Bulan lalu, CEO Goldman Sachs Lloyd Blankfein mengatakan bank sudah memindahkan sebagian dari tim operasi globalnya ke London, tapi saat ini menunjukkan lambatnya keputusan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: