Presiden RI Joko Widodo telah meresmikan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), hari ini Kamis (23/2/2017), di Jakarta. Penyaluran bantuan ini merupakan upaya reformasi program subsidi Beras Sejahtera (Rastra) yang sebelumnya telah dijalankan.
Skema bantuan baru ini mengubah metode subsidi beras yang sebelumnya disalurkan dengan harga murah untuk ditebus terlebih dahulu menjadi didapatkan oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan membelanjakan dana bantuan setiap bulannya untuk membeli bahan pangan di tempat pembelian bantuan pangan Non Tunai yang telah disediakan.
Menanggapi hal itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, menyambut baik langkah pemerintah yang mengkonversi subsidi pangan menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Kami amat bersyukur karena hari ini adalah sebuah langkah perubahan dan kemajuan yang amat besar dalam penyaluran bantuan sosial kepada seluruh masyarakat Indonesia. Jika sebelumnya bantuan sosial diberikan dalam bentuk tunai; saat ini bantuan tersebut langsung diberikan secara non tunai melalui sistem perbankan dan cukup diakses melalui kartu. Kartu yang? digunakan adalah satu kartu kombo dengan fitur tabungan dan uang elektronik, yang dinamakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)," ujar Agus saat menghadiri acara tersebur.
Menurutnya, bantuan yang diberikan secara non tunai ini dapat melatih masyarakat dalam mengelola dan menggunakan uang secukupnya, sehingga sisanya dapat ditabung.
"Jika sebelumnya seluruh uang bantuan yang diterima akan langsung dibelanjakan sampai habis; saat ini masyarakat dapat menerima secara utuh, menggunakan secukupnya, dan mulai berlatih untuk menabung serta untuk tidak bersikap konsumtif. Apalagi, bantuan melalui kartu jauh lebih aman, dibandingkan membawa uang tunai," paparnya.
Melalui penyediaan bahan pokok? oleh BULOG dan penyaluran secara non tunai, diharapkan masyarakat akan mendapatkan bahan pangan yang semakin berkualitas, dalam jumlah yang sesuai, dan dapat dibeli dengan? semakin mudah dan terjangkau.
"Kami dari Bank Indonesia juga bersyukur dapat turut ambil bagian? dalam transformasi ini. Berbagai perbaikan proses dan peningkatan?kemudahan bagi masyarakat telah diupayakan bersama. Hal ini terlihat sejak tahap awal proses penyaluran, dimana masyarakat calon penerima bantuan akan diberikan kemudahan pembukaan rekening bank melalui persyaratan yang lebih sederhana dan?
registrasi secara kolektif," cetusnya.
Selain itu, pada saat masyarakat ingin mengambil bantuan yang diberikan,?
masyarakat juga semakin dimudahkan, karena dapat langsung datang ke e-warong sebagai agen bank-bank HIMBARA yang telah ditunjuk sebagai penyalur bantuan sosial.
"Saat ini telah terdapat 15.878 agen Layanan Keuangan Digital (LKD) dan Laku Pandai yang tersebar di seluruh?Indonesia dan telah siap menyalurkan Bantuan Pangan. Dengan telah diwujudkannya Program Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan kedalam satu kartu, yaitu KKS, kami optimis? kedepan program bantuan sosial dan subsidi lainnya juga akan dapat diintegrasikan dengan semakin efisien," tukasnya.
Lebih lanjut, dengan kepemilikan rekening di bank dan KKS, maka akan membuka kesempatan masyarakat mendapatkan akses keuangan formal, melatih mereka menabung, dan juga melatih pengelolaan keuangan yang lebih baik di masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: