Ketika memilih untuk berbisnis, Anda juga harus mengiringi perjalanan bisnis dengan persiapan diri dan manajemen perusahaan yang baik untuk mengantisipasi?sebuah risiko. Biasanya risiko dan tantangan akan banyak dijumpai oleh pebisnis baru atau startup.
Berikut ini adalah beberapa contoh risiko bisnis startup yang perlu Anda ketahui menurut Mebiso.com agar bisa mencari jalan keluar dari setiap permasalahan bisnis tanpa menderita?kerugian bisnis, yaitu
1. Risiko Produk
Meluncurkan sebuah startup bukan hanya tentang apa dan bagaimana Anda mendapatkan keuntungan di awal mendirikan bisnis, tapi yang paling penting adalah apa yang akan Anda luncurkan. Putuskan terlebih dahulu apa yang ingin Anda jual.
Ini berkaitan dengan kebutuhan dan permintaan pasar dengan kemampuan Anda sebagai seorang pengusaha dalam memenuhinya. Anda juga harus memiliki kemampuan untuk menjelaskan kepada pasar tentang bagaimana produk yang Anda jual dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang ada di masyarakat. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah dalam mengajak orang untuk bekerja sama menciptakan produk Anda.
Tidak menutup kemungkinan penciptaan produk ini menjadi salah satu risiko awal pendirian sebuah startup. Bagaimana tidak, ketika banyak ide yang muncul, tidak semua bisa diaplikasikan menjadi produk yang layak jual. Itu sebabnya sebuah startup harus bisa memunculkan suatu inovasi yang bukan hanya menghasilkan keuntungan bagi dirinya sendiri, yang lebih penting harus bisa menjadi solusi bagi permasalahan di masyarakat.
2. Risiko Pasar
Setelah Anda tahu apa yang akan startup Anda luncurkan dan jual, Anda harus tahu kemana Anda menjualnya. Pasar menjadi kebutuhan yang penting untuk Anda menjual produk yang diciptakan. Anda harus melakukan penelitian atau riset terhadap pasar yang Anda tuju. Tujuannya adalah jelas untuk menemukan dan menentukan pasar yang cocok untuk produk yang Anda ciptakan. Tapi tidak semua pengusaha mampu mengidentifikasi pasar mereka dengan tepat. Baik dari segi jenis pasar, waktu peluncuran dan penjualan, dan lain sebagainya.
Risiko pasar ini juga bisa terjadi saat pengusaha terlalu terburu-buru masuk ke pasar mereka, sedangkan dari segi produk dan manajemen belum siap.
3. Risiko Modal
Jika Anda memiliki banyak uang untuk dijadikan modal dalam membangun sebuah startup, tentu masalah modal atau keuangan untuk bisnis Anda tidak menjadi masalah. Namun jika tidak, maka Anda bisa meminjam uang untuk dijadikan modal bisnis Anda. Dengan beberapa aturan dan juga perkiraan risiko, Anda harus benar-benar memperhatikan penggunaan modal tersebut. Saat awal merencanakan peluncuran sebuah startup, tidak jarang seorang pebisnis akan mengeluarkan banyak biaya untuk memenuhi kebutuhan startup mereka.
Sebelum produk dijual dan mendapatkan keuntungan, modal sudah menipis atau bahkan kurang dan ini menjadi risiko yang harus diwaspadai oleh seorang pebisnis.
4. Risiko Tim
Startup bukan tentang masalah produk dan cara memproduksi, tapi lebih kepada kolaborasi yang ada di dalam ataupun luar startup tersebut. Sebuah startup akan memiliki fondasi bisnis yang kuat, jika mereka memiliki tim yang solid dan mampu berkolaborasi dengan baik. Namun tidak jarang awal pendirian startup akan terganjal masalah tim karena terkadang saat seseorang berambisi membangun sebuah startup, ia lupa dengan konsep kolaborasi tim.
Seseoranga?sibuk dengan idenya sendiri dan berusaha mendirikan sendiri. Semua dilakukannya sendiri, dengan tujuan untuk bisa lebih mengenal bisnisnya dan mendapatkan keuntungan lebih. Namun itu salah. Startup adalah tentang sebuah kolaborasi. Semua kegiatan yang dilakukan dalam startup harus dikolaborasikan dengan tim mereka.
Tidak ada startup yang berhasil tanpa adanya sebuah tim. Dan, penting bagi tim untuk bisa bekerja sama dengan baik dan menghilangkan ego masing-masing untuk bisa mencapai tujuan yang sama.
5. Risiko Eksekusi
Dalam awal munculnya sebuah bisnis tentu akan banyak ide yang muncul dari setiap anggota tim di startup tersebut, namun banyaknya ide ini tidak membuat startup mudah dalam mengeksekusinya karena banyaknya ide dan pendapat harus diimbangi dengan kekompakan dan ketegasan pemimpin. Risiko eksekusi bisa juga muncul dari kesalahan produksi sebuah produk di dalam startup tersebut.
Ini bisa disebabkan kekurangan pengetahuan tentang mengeksekusi atau memproduksi sebuah produk yang akan dijual.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: