Umumnya, karyawan terjebak hedonic treadmill?atau kondisi di mana penghasilan yang dimiliki selalu kurang. Hal inilah yang menyebabkan gaji karyawan tidak cukup. Buntut dari hal ini adalah utang yang menumpuk karena sudah keburu gali lobang tutup lobang.
Bisakah karyawan menjadi kaya? Tentu saja jawabannya bisa! Berikut beberapa langkah Anda memulai perencanaan keuangan secara mandiri agar dapat kaya.
1. Niat
Tidak ada tips keuangan yang benar-benar efektif apabila tidak ada niat dari diri Anda. Ketika bekerja, apakah niat Anda? Apakah gaji yang Anda terima hanya diniatkan sebagai pemenuh kebutuhan hidup saat ini saja? Renungkan kembali niat Anda ketika menerima gaji, untuk apa gaji dihabiskan?
Menjadi kaya berarti Anda harus melakukan banyak pengorbanan terhadap pengeluaran. Sehingga, dibutuhkan niat yang kuat bahwa Anda bekerja tidak hanya sekedar bertahan hidup, namun juga untuk meningkatkan taraf hidup.
2. Berinvestasi Sejak Dini
Sudah tertanam pada diri kita sejak kecil untuk diajarkan menabung, bukan berinvestasi. Secara umum, masyarakat Indonesia memang tergolong konservatif terhadap risiko, namun menginginkan hasil yang lebih. Hal ini merupakan salah satu faktor kenapa?banyak masyarakat yang tertipu oleh investasi bodong.
Berinvestasi berarti Anda mengorbankan pengeluaran untuk konsumsi agar dapat memiliki sesuatu yang nilainya lebih tinggi di masa depan. Dengan demikian, harus diniatkan bahwa untuk berinvestasi Anda mau untuk mengurangi konsumsi bulanan.
Berinvestasilah pada produk keuangan yang diawasi oleh otoritas keuangan secara resmi. Tanamkan bahwa tingkat imbal hasil selalu berbanding lurus dengan risiko. Ekspektasi imbal hasil yang tinggi selalu diikuti dengan risiko yang tinggi pula. Karena pada dasarnya kita menjalani hidup memang tidak mungkin ada yang bebas risiko.
Bahkan, sebagai karyawan pun risiko terbesar Anda adalah ketika muncul pengeluaran tidak terduga yang melebihi penghasilan.
3. Berinvestasi pada Diri Sendiri
Yang sering diabaikan selanjutnya oleh masyarakat Indonesia adalah berinvestasi pada diri sendiri. Maksud berinvestasi pada diri sendiri adalah mengeluarkan uang untuk meningkatkan kompetensi Anda. Peningkatan kompetensi pasti akan meningkatkan kekayaan. Baik itu dengan cara mengetahui bagaimana meningkatkan aset maupun meningkatkan penghasilan Anda sebagai karyawan.
Sebagai karyawan, tentunya Anda mengerti bahwa apabila memiliki keahlian yang lebih maka akan lebih produktif. Dengan demikian, Anda dapat menuntut penghargaan lebih kepada perusahaan.
Saat ini banyak sekali workshop yang dapat meningkatkan kemampuan Anda. Baik itu berupa kemampuan yang sejalan dengan pekerjaan saat ini maupun kemampuan pendukung lainnya. Berinvestasilah pada ilmu dan rasakanlah bahwa ilmu yang dalam dan luas menuntun Anda pada kekayaan. Jangan hanya mengandalkan training gratis dari perusahaan.
4. Bentuk Dana Darurat
Kesalahan yang banyak orang lakukan adalah berinvestasi terlebih dahulu tanpa memiliki dana darurat. Sebagai karyawan memang memiliki pendapatan yang stabil, namun Anda harus sadar bahwa pengeluaran belum tentu bisa sama stabilnya dengan pendapatan. Tidak memiliki dana darurat justru dapat membuat rencana investasi Anda berantakan.
Dana darurat adalah jaring pengaman menuju kekayaan. Apabila memang anggaran Anda tidak cukup untuk berinvestasi, prioritaskan dahulu dana darurat dibanding investasi. Apabila dana darurat sudah terbentuk, Anda bisa berinvestasi secara nyaman tanpa mengganggu cashflow.
5. Menentukan Tujuan di Masa Depan
Anda menginginkan membeli rumah? Hitunglah anggaran yang bisa Anda sisihkan untuk membeli rumah. Apabila rumah dilokasi impian terlalu mahal, carilah alternatif lain yang masih bisa dijangkau.
Merencanakan keuangan bukanlah sulap yang membuat Anda kaya raya dalam sekejap mata. Anda membutuhkan konsistensi terhadap rencana. Karena sekali lagi, tips ini seperti simpel, namun sebenarnya sangat sulit dilaksanakan. Maka dari itu, niat Anda untuk melakukan semua hal ini harus lurus dan kuat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: