PT PLN (Persero) menjanjikan kapal pembangkit listrik di Ambon, Maluku, akan mulai beroperasi pada akhir Maret 2017.
Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Haryanto WS dalam rilis di Jakarta, Jumat (24/3/2017), mengatakan kapal pembangkit atau "marine vessel power plant" (MVPP) dari Turki yang disewa PLN itu telah tiba di Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku sejak Rabu (15/3).
Saat ini, lanjutnya, MVPP tengah melewati serangkaian tahap pengujian sebelum dapat beroperasi secara komersial atau COD pada akhir Maret 2017.
"Kapal pembangkit ini menjadi solusi cepat bagi kebutuhan listrik di Pulau Ambon," katanya.
Menurut dia, beberapa tahapan pengujian itu meliputi pemberian tegangan, sinkronisasi, dan tes beban.
Sehubungan dengan hal tersebut, katanya, PLN akan meminimalisasi kemungkinan pemadaman di beberapa titik karena dibutuhkan penyesuaian pengoperasian MVPP, jaringan transmisi, dan gardu induk.
MVPP itu nantinya akan menyalurkan daya melalui jaringan transmisi 70 kV ke Gardu Induk (GI) Passo dan GI Sirimau yang sudah selesai dibangun pada 2016 sebelum akhirnya disalurkan ke rumah-rumah pelanggan.
Ia menambahkan, PLN menandatangani kontrak sewa MVPP 60 MW dengan PT Kar Powership Indonesia.
Namun, kapasitas yang terpasang pada kapal pembangkit itu sebenarnya dapat menampung hingga 120 MW.
"Kehadiran MVPP di Ambon selain menambah kapasitas daya, juga menggantikan mesin-mesin pembangkit yang sudah tua, sambil PLN membangun pembangkit lainnya di wilayah Maluku demi kehandalan sistem," ujarnya.
Haryanto juga mengatakan, tambahan pasokan MVPP tersebut diharapkan dapat memenuhi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menarik investor ke Ambon.
Kapal pembangkit berbahan bakar minyak jenis "heavy fuel oil" (HFO) itu disewa PLN selama lima tahun untuk mencukupi pasokan listrik Pulau Ambon.
Pembangkit serupa sebelumnya sudah beroperasi di Amurang, Sulawesi Utara 120 MW dan Kupang, NTT 60 MW.
Selanjutnya, dua kapal lagi akan segera menerangi Lombok, NTB 60 MW dan Belawan, Sumatera Utara 240 MW. Seluruh MVPP itu juga merupakan bagian program 35.000 MW. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: