PT Bank Pembangunan Daerah DKI (BPD DKI) harus rela mengalami penyusutan dalam penyaluran kreditnya di tahun lalu. Kredit perseroan turun 5,46% menjadi Rp21,05 triliun, bandingkan dengan penyaluran kredit di tahun 2015 yang sempat menyentuh angka Rp22,26 triliun.
Sementara terkait dengan sumber dana, perseroan tetap berhasil menjaga jumlah dana pihak ketiga (DPK) di kisaran Rp28 triliun. Mengacu pada laporan keuangan perusahaan, terjadi penurunan di jumlah dana giro menjadi Rp9,07 triilun dari sebelumnya Rp10,08 triliun. ?
Sementara untuk tabungan, jumlahnya tidak banyak berubah yakni berada di kisaran Rp7,84 triliun dari sebelumnya Rp7,54 triliun. Untuk simpanan berjangka, jumlahnya berhasil meningkat 9,19% menjadi Rp11,52 triliun dari posisi sebelumnya Rp10,55 triliun.?
Meskipun penyaluran kredit mengalami penurunan, pendapatan bunga bersih perusahaan justru bergerak naik. Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi mengatakan pendapatan bunga bersih tumbuh 12,45% menjadi Rp2,50 triliun.?
Sedangkan untuk pendapatan operasional lainnya, peningkatannya mencapai 181,89% menjadi Rp343,95 miliar. ?Bank DKI fokus dalam melakukan upaya perbaikan di bidang perkreditan dengan melakukan penataan ulang proses bisnis. Di samping itu, perseroan juga melakukan strategi pemberian kredit yang lebih selektif dan juga peningkatan mitigasi risiko,? tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait: