Kredit Foto: Kemenkop
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) menjalankan lima proyek percobaan holding badan usaha milik Desa (BUMDes) bersama empat bank badan usaha milik negara (BUMN) di Pulau Jawa.
"Holding sebenarnya sudah jadi. Tapi sebelum itu jadi sudah ada lima proyek percobaan," kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Sandjojo, dalam temu media di Jakarta, Jumat (31/3/2017).
Menurut Eko, kelima proyek percobaan holding BUMDes tersebut ada di Jawa Timur yang dipegang oleh BRI, di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipegang oleh BNI, di Jawa Barat dipegang oleh Bank Mandiri, sedangkan Banten dipegang oleh BTN.
Target pada 2017 ini, menurut dia, proyek percobaan sukses sehingga siap dilaksanakan secara utuh holding BUMDes, dan dikembangkan lebih baik lagi. "Kalau sukses langsung ekspansi ke seluruh provinsi," katanya lagi.
Alasan memilih Pulau Jawa sebagai tempat pelaksanaan proyek percobaan holding BUMDes, menurutnya, karena secara absolut mayoritas penduduk berada di sini, lebih siap menjalankan BUMDes sekaligus menjadi kantong kemiskinan.
Lebih lanjut Eko menjelaskan bahwa keputusan mengembangkan holding BUMDes karena dari sisi sumber daya manusia (SDM) masih banyak desa-desa yang kekurangan tenaga mumpuni. Karena itu, perlu dibentuk holding di tingkat nasional, lalu dibentuk subholding di tingkat kabupaten, sehingga perangkat bisa langsung masuk ke desa.
"Akan ada satu holding BUMDes pada satu kabupaten nantinya, dan kemungkinan akan memegang 200 hingga 600 desa. Kalau dibuat konsep ini secara nasional tentu tidak akan terpegang semuanya," ujar Eko lagi.
Dalam proyek percobaan tersebut, menurut dia, hasilnya tercermin dari keuntungan BUMDes yang bisa mencapai lebih Rp100 juta. Sedangkan yang menjadi model rata-rata keuntungannya mencapai Rp300 juta hingga Rp10,3 miliar. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto