Indonesia dan Tiongkok menjajaki kemungkinan kerja sama pembangunan empat waduk, yaitu Waduk Pelosika di Sulawesi Tenggara, Waduk Rokan Kiri di Riau, Waduk Jenelata di Sulawesi Selatan, dan Waduk Riam Kiwa di Kalimantan Selatan.
"Nilainya Rp4,5 triliun," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai menerima kunjungan Menteri Sumber Daya Air (SDA) Tiongkok Chen Lei didampingi Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng di Jakarta, Kamis?(6/4/2017).
Dijelaskan, Waduk Pelosika ditargetkan akan menyediakan air untuk mengairi daerah irigasi mencapai 16.358 hektare serta menyediakan air baku hingga 0,2 m3 per detik.
Waduk di Sulawesi Tenggara tersebut juga memiliki potensi pembangkit tenaga listrik mencapai 21 megawatt (MW).
Waduk Rokan Kiri atau biasa disebut Waduk Lompatan Harimau akan bermanfaat untuk mengaliri daerah irigasi seluas 4.000 hektare, menjadi sumber air baku, pengendali banjir dan pembangkit listrik dengan kapasitas mencapai 74,40 MW.
Kemudian Waduk Jenelata di Sulawesi Selatan memiliki daya tampung mencapai 223 juta m3 dan bisa menjadi sumber pembangkit listrik untuk daerah Gowa dan Kota Makassar.
Selain itu, diharapkan bisa menjadi air irigasi untuk mengaliri sawah seluas 24.400 hektare dan mereduksi banjir di kawasan Gowa.
Waduk Riam Kiwa dengan daya tampung 127 juta m3 diharapkan bisa mengairi jaringan irigasi baru hingga 5000 hektare lahan, air baku mencapai 0,1 m3/detik dan juga menjadi pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 2,7 MW.
Sementara itu, Menteri Chen Lei mengatakan saat ini hubungan Indonesia dan Tiongkok berjalan dengan sangat baik dan akan mempertimbangkan dengan serius terkait penawaran kerja sama tersebut.
"Proyek ini sangat baik dan berkontribusi besar dalam pengelolaan air di Indonesia, tentu kami akan mempertimbangkan hal ini dengan serius," kata Chen Lei.
Sementara itu Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso mengatakan empat waduk ini diajukan untuk mendapatkan pendanaan dari Tiongkok karena memiliki kapasitas pembangkit listrik yang cukup besar.
"Mereka menginginkan partisipasi pembangunan waduk di luar Jawa dengan kapasitas tinggi dan multiguna. Selain itu, mereka ingin mempelajari geologi dan pengetahuan lain di luar Jawa," kata Imam.
Kunjungan persahabatan Menteri Basuki juga menjelaskan bahwa kunjungan Menteri SDA China merupakan kunjungan persahabatan antarmenteri untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok serta bertukar ilmu mengenai pembangunan dan pengalaman dalam pengelolaan sumber daya air.
"Pengelolaan SDA di Tiongkok hampir sama dengan Indonesia, namun mereka sudah memiliki tujuh pengelolaan seperti Perum Jasa Tirta (PJT) di sini, kita baru dua yakni PJT 1 Brantas dan PJT 2 Jatiluhur," kata Basuki.
Pada pertemuan tersebut dibahas juga kebijakan pengelolaan dan perbaikan SDA, manajemen integrasi SDA, konservasi dan perlindungan air, perubahan iklim dan juga pembangunan waduk. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: