Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        TBIG Selesaikan Proses Penerbitan Obligasi Senilai Rp700 Miliar

        TBIG Selesaikan Proses Penerbitan Obligasi Senilai Rp700 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengumumkan perseroan telah menyelesaikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2017 (Obligasi TBIG II Tahap II).

        CEO TBIG Hardi Wijaya Liong?mengungkapkan jika total penerbitan Obligasi TBIG II Tahap II sebesar Rp700 miliar pada tingkat kupon tetap 8,75 persen untuk tenor tiga tahun di mana kupon yang dibayarkan setiap kuartal.

        "Obligasi TBIG II Tahap II adalah setara kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG. Penggunaan dana dari penawaran ini setelah dikurangi biaya penerbitan akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari entitas anak perseroan, khususnya Fasilitas B dari Credit Facilities yang ada," jelasnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (21/4/2017).

        Menurut Hardi, Obligasi TBIG II Tahap II telah memperoleh peringkat AA- dari Fitch Indonesia. Obligasi TBIG II Tahap II akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 April 2017. Ia mengemukakan jika, pada 31 Desember 2016, total pinjaman (debt) perseroan di mana pinjaman dalam dolar Amerika Serikiat yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp17.109 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp9.451 miliar.

        Dengan saldo kas yang mencapai Rp365 miliar maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp16.744 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) perseroan menjadi Rp9.086 miliar. Rasio pinjaman bersih (net debt) terhadap EBITDA triwulan keempat yang disetahunkan adalah 5,1x di mana TBIG?masih memiliki ruang untuk menggunakan pinjaman tambahan berdasarkan covenant untuk tidak lebih dari 6,25x yang disyaratkan oleh surat utang perseroan.

        "Penawaran awal untuk obligasi ini adalah Rp500 miliar namun mengingat permintaan lokal yang kuat, kami berhasil meningkatkannya menjadi Rp700 miliar. Kami berharap bisa terus mengakses pasar obligasi rupiah secara reguler," komentar CFO TBIG Helmy Yusman Santoso dalam kesempatan yang sama.

        Lebih lanjut, Helmy menyatakan jika perseroan kembali menunjukkan kemampuan untuk mengakses pasar pinjaman bank dan obligasi.

        "Kami mengeksekusi fasilitas pinjaman bank sebesar US$500 juta bulan lalu dan kini telah mengakses pasar obligasi rupiah. Kami senang dengan minat dan dukungan yang berkesinambungan dari kreditur kami," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: