Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BPS: Angkatan Kerja di Sulsel Tembus 3,99 Juta Orang

        BPS: Angkatan Kerja di Sulsel Tembus 3,99 Juta Orang Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -
        Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Nursam Salam mengungkapkan jumlah angkatan kerja di daerah mengalami peningkatan. Tercatat adanya penambahan angkatan kerja mencapai 219.450 orang pada Februari 2017.?
        "Jika dibandingkan Februari 2016, ada pertambahan 216.892 orang. Totalnya jumlah angkatan kerja pada Februari 2017 terdata 3.991.818 orang," kata Nursam, saat merilis data BPS soal keadaan ketenagakerjaan Sulsel di kantornya, Jalan Haji Bau, Kota Makassar.
        Merujuk data BPS, Nursam memaparkan dari total angkatan kerja di Sulsel yang mencapai 3,99 juta orang, sebanyak 3,8 juta atau 95,23 persen, telah bekerja. Perbandingan antara jumlah angkatan kerja terhadap total usia kerja atau Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 64,28 persen.?
        "Adapun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPK) pada Februari 2017 sebesar 4,77 persen," ucap Nursam.
        Total angkatan kerja pada Februari 2017, menurut Nursam, mengalami kenaikan sebesar 5,75 persen atau penambahan 216.892 orang, dibandingkan periode yang sama pada 2016. Demikian juga dengan jumlah orang yang bekerja naik 6,13 persen atau terjadi pertambahan 219.450 orang yang bekerja.?
        "Adapun jumlah orang yang menganggur berkurang 1,33 persen atau terjadi penurunan sebesar 2.558 orang. Itu artinya TPAK mengalami peningkatan 3,64 poin dan TPT turun 0,34 poin dibandingkan tahun sebelumnya," terang Nursam.?
        Bila meneropong lebih dalam status pekerjaan penduduk Sulsel, Nursam menyebut kebanyakan pada kegiatan informal. Totalnya mencapai 2,44 juta orang atau 64,39 persen. "Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh maupun pegawai terus bertambah. Tapi, belum mampu meningkatkan persentase pekerja formal karena kenaikan pekerja informal lebih tinggi."
        Untuk penduduk bekerja menurut jumlah jam kerja, Nursam melanjutkan masih didominasi pekerja full time mencapai 2,3 juta orang atau 60,61 persen. Adapun untuk pekerja yang tidak penuh dengan waktu kerja kurang dari 35 jam per minggu berkisar 1,49 juta atau 12,05 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: