Bank Indonesia memperkirakan indeks harga konsumen (IHK) pada bulan Mei 2017 akan mengalami inflasi sebesar 0,27%, meningkat bila dibandingkan inflasi pada April 2017 yang tercatat sebesar 0,09 persen. Secara year to date (ytd) inflasi April 2017 sebesar 1,28 persen dan secara yoy inflasi mencapai 4,17 persen.
"BI melakukan survei di 82 kota secara teratur di minggu kedua bulan Mei ini. Kita perkirakan bahwa inflasi di 2017 bulan Mei ada di kisaran 0,27%," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di gedung BI, Jakarta, Jumat (12/5/2017).
Agus menambahkan, secara year on year (yoy), inflasi Mei 2017 diperkirakan berada pada kisaran 4,21%, atau masih sejalan dengan sasaran inflasi BI direntang 4 plus minus 1 persen. Namun, menurut Agus ada sejumlah tekanan yang perlu diwaspadai pada bulan Mei 2017 ini.
"Kita melihat bahwa 0,27 ini masih perlu diwaspadai karena kita lihat ada beberapa tekanan inflasi itu dari komoditi seperti bawang putih, kita juga lihat harga daging ayam, telur ayam ada cukup tekanan dan tentu ada harga listrik," tandasnya.
Tetapi untuk komoditi yang lain, lanjut Agus, seperti bawang merah, cabai, dan sebagainya malah menyumbang deflasi.
"Jadi kita tentu harus sama-sama waspadai karena ini sudah mau bulan puasa dan biasanya ini bisa membawa tekanan. saya menyambut baik koordinasi-koordinasi yang dilakukan pemerintah baik pusat maupun daerah. Jadi, inflasi kita harapkan selama hari besar keagamaan ini tetap terjaga," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Hafit Yudi Suprobo