Lembaga pemeringkat internasional, S&P Global Ratings menaikan peringkat utang luar negeri jangka panjang Indonesia menjadi 'BBB-' dari 'BB '.?Sementara untuk outlook Indonesia juga mendapat predikat stabil. Dengan demikian, Indonesia dianggap sebagai negara yang berhasil menurukan risiko-risiko fiskal.
Menanggapi hal itu, Kepala Ekonom PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) Winang Budoyo mengatakan kenaikan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi (investment grade) oleh S & P menjadi bukti telah berjalannya reformasi anggaran dalam postur APBN, terutama untuk mendorong belanja yang produktif dengan tetap mengurangi risiko pelebaran defisit anggaran.
Dia?mengatakan saran dari S&P terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia sejak dua tahun terakhir, sudah diterjemahkan pemerintah dalam perumusan APBN.
"Jadi usaha pemerintah untuk memperbaiki kinerja fiskal dan APBN lebih sehat itu sudah 'on the rght track'," kata Winang di Jakarta, Jumat (19/5/2017).
Winang mengatakan dampak dari kenaikan peringkat oleh S&P ini sudah terlihat di pasar modal pada Jumat sore ini, dan dampaknya akan berlanjut di pasar modal dan juga pasar uang, di awal pekan depan.
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah melejit," ujar dia.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat sore, ditutup menguat ke posisi 5.791 poin sekaligus mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah di industri pasar modal. IHSG BEI ditutup naik 146,43 poin atau 2,59 persen menjadi 5.791,88 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 28,94 poin (3,07 persen) menjadi 970,39 poin. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat