Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan?menjamin stok pangan di daerahnya aman hingga Hari Raya Idul Fitri alias Lebaran pada Juli mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang seusai melakukan inspeksi mendadak alias sidak di Lotte Mart Cabang Mal Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, akhir pekan lalu. Rata-rata stok pangan di Sulsel diklaimnya aman hingga lima bulan mendatang.
"Dari laporan Dinas Perdagangan, kebutuhan pangan kita hingga Lebaran, Insya Allah terpenuhi. Laporan terakhir, untuk beras bahkan stoknya aman hingga 26 bulan mendatang. Lalu, daging sapi stoknya aman sekitar 4,8 bulan sampai lima bulan. Kalau stok daging ayam aman sampai lima bulan lebih. Begitu pula untuk tanaman hortikultura, semisal cabai, kita kan tanam hingga ke lorong-lorong dan sekarang sedang panen," kata Agus.
Berdasarkan hasil sidak di sejumlah pasar tradisional dan retail modern, Agus mengungkapkan rata-rata harga komoditas pangan cukup stabil. Tiga komoditas pangan yang ditetapkan harga eceran tertingginya alias HET sudah sesuai ketentuan di antaranya daging sapi (Rp80 ribu), gula pasir (Rp12.500), dan minyak goreng (Rp11 ribu). Hanya harga bawang putih yang fluktuatif. Menurut Agus, terjadi disparitas harga yang cukup mencolok antara harga di pasar tradisional dan retail modern.
Berdasarkan pantauan Warta Ekonomi, harga bawang putih di Makassar sebenarnya berangsur kembali normal, meski masih terjadi disparitas harga di pasar tradisional dan retail modern. Harga bawang putih di Pasar Terong sudah turun dari Rp50 ribu per kilogram menjadi Rp38 ribu perkilogram. Namun, di retail modern, seperti Lotte Mart dan Hypermart, harga bawang putih masih mahal. Harganya ditaksir mencapai Rp50-59 ribu per kilogram.
Khusus untuk bawang putih, Agus mengaku pihaknya telah memberikan perhatian khusus. Untuk memastikan stok aman dan harga terkendali, Pemprov Sulsel sudah bersurat ke kementerian terkait untuk menekan importir menjaga pasokan ke Makassar. Importir diharapkannya tidak menahan, apalagi mengurangi stok bawang putih ke Makassar. Bahkan, diharapkan agar pihak importir menambah jumlah pasokan menjelang Ramadan mengingat kebutuhan masyarakat biasanya meningkat.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto menambahkan pihaknya akan terus melakukan pengawasan stok dan harga pangan menjelang Ramadan. Langkah tersebut ditempuh untuk membatasi ruang gerak mafia penimbun bahan kebutuhan pokok yang kerap beraksi jelang Ramadan dan Idul Fitri. Mafia penimbun pangan itu kerap memanfaatkan minimnya pasokan untuk memainkan harga.
"Setiap tahun kita memang selalu berhati-hati dan berjaga-jaga. Khususnya dalam hal rantai pasok pangan di pasar-pasar yang harus terus dikendalikan. Kita terus melakukan koordinasi dengan semua tingkatan dalam pengawasan," ungkap Danny.
Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Muhammad Syarkawi Rauf yang memimpin sidak tersebut mengungkapkan stok pangan di Sulsel relatif aman. Harganya komoditas pangan di Sulsel pun terbilang relatif stabil. Syarkawi mengharapkan penetapan harga yang terjangkau mengacu pada HET bisa dipertahakan hingga Lebaran.
"Kami minta jangan sampai harga ke end user (pembeli) itu ada yang memainkan. Kalau ada yang ditemukan maka pasti kami mengambil tindakan tegas," tegasnya.
Syarkawi mengungkapkan pengawasan sekaligus penegakan hukum terhadap kartel maupun penimbun pangan bisa dilakukan oleh KPPU dan Polri. Terlebih, saat ini pemerintah telah membentuk satgas pangan. Di samping sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha, pihaknya bisa menjerat pedagang nakal dengan sanksi pidana dan sanksi berupa denda persaingan usaha.
"Makanya, kami selalu ingatkan jangan coba main-main dengan stok dan harga pangan, apalagi menjelang Ramadan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo