Perusahaan produksi dan distribusi beras, PT Buyung Poetra Sembada akan melepas sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di kisaran harga Rp300-Rp400 per saham.
"Rencananya, dana yang diraih dari IPO itu akan digunakan untuk modal kerja perseroan dalam membiayai kegiatan operasional dimana sejak tahun lalu pabrik kami sudah mulai proses produksi dari padi sehingga dapat meningkatkan marjin usaha," ujar Direktur Utama Buyung Poetra Sembada, Sukarto Bujung di Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Ia mengemukakan bahwa jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebanyak-banyaknya sebesar 700 juta saham baru atau sekitar 29,79 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Bersamaan dengan itu, lanjut dia, Buyung Poetra Sembada juga menawarkan sebanyak-banyaknya 70 juta waran seri I yang menyertai saham biasa atas nama atau sekitar 3 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh sehingga akan menambah nilai tambah bagi para investor di masa mendatang.
Sukarto Bujung mengatakan bahwa aksi korporasi ini cukup penting karena akan menjadi pondasi yang kokoh bagi perusahaan ke depannya. Per 31 Desember 2016, penjualan Buyung Poetra Sembada sebesar Rp1,147 triliun, meningkat 74 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp658 miliar.
"Perusahaan akan terus memperkuat jaringan distribusi dan menjaga kualitas bahan baku, meningkatkan kapasitas produksi serta memperluas pemasaran sehingga mampu mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasar untuk kategori beras bermerek di pasar ritel modern maupun general trade," paparnya.
Sementara itu, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) IPO Buyung Poetra Sembada yakni PT Bahana Securities, RHB Sekuritas Indonesia, dan Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Perkiraan masa penawaran awal akan berlangsung pada 24 Mei hingga 6 Juni 2017, perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 14 Juni 2017, masa penawaran umum 16-19 Juni 2017, dan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada 23 Juni 2017.
Sukarto Bujung juga mengemukakan bahwa pihaknya berencana membangun pabrik baru yang ditargetkan selesai pada 2018 mendatang. Saat ini, perseroan memiliki dua pabrik, yakni di Pamanukan, Jawa Barat berkapasitas 259.200 ton beras per tahun, dan di Pasar Induk Cipinang, Jakarta berkapasitas 43.200 ribu ton beras per tahun. Perseroan juga memiliki gudang distribusi di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Rencananya pabrik baru akan dibangun di wilayah Timur, yang penting dekat dengan sentra beras," katanya. (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat