Tim Pengendali Inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan distribusi pangan di daerah setempat masih aman sesuai hasil dari pemantauan yang dilakukan dengan Satuan Tugas Pangan Polda DIY menjelang Ramadan.
"Sampai saat ini semua masih aman dan pasokan bahan kebutuhan pokok masih dalam keadaan cukup," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta yang juga Ketua III TPID DIY Budi Hanoto di Yogyakarta, Sabtu (27/5/2017).
Menurut Budi, unsur TPID bersama Satgas Pangan Polda DIY menjelang Ramadhan telah melakukan pemantauan di sejumlah pusat-pusat jalur distribusi pangan di lima kabupaten/kota. Pemantauan itu untuk memastikan tidak adanya penimbunan bahan pokok.
"Kami juga akan langsung menindak jika ada yang mengambil margin keuntungan di luar batas kewajaran," kata dia.
Ia mengatakan bahan kebutuhan pokok strategis seperti bawang merah, bawang putih, minyak goreng, telur ayam, aneka cabai, tepung terigu, beras, gula pasir, serta daging secara keseluruhan mencukupi.
Kendati bawang putih serta telur ayam sempat mengalami gangguan pasokan, namun saat ini dalam kondisi aman dan mencukupi di tingkat pedagang.
Untuk menjaga stabilitas harga, ia berharap masyarakat tidak melakukan aksi borong atau berbelanja kebutuhan pokok berlebihan yang dapat mengakibatkan kelangkaan barang di pasaran. Masyarakat diharapkan berbelanja bijak dengan membeli sesuai dengan kebutuhan.
"Tidak perlu ada 'panic buying' atau main borong berlebihan yang malah akhirnya akan memicu inflasi," kata dia.
Di sisi lain agar para pedagang tidak memasang harga di luar kewajaran, TPID DIY juga telah meresmikan Kios Segara Amarta kedua yang berada di Pasar Kranggan Yogyakarta sebagai tempat rujukan harga kebutuhan pokok di DIY. Adapun Kios Segara Amarta pertam berlokasi di Pasar Bringharjo, Yogyakarta.
Kepala Kepolisian DIY, Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri sebelumnya juga menyatakan berdasarkan pengawasan yang telah dilakukan oleh Satgas Pangan, hingga saat ini tidak ditemukan tanda-tanda penimbunan atau gangguan distribusi pangan lainnya. "Alhamdulillah, sampai sekarang dalam kondisi normal," kata dia.
Gangguan distribusi pangan baik hasil pertanian atau industri, kata Dofiri, perlu diwaspadai setiap menghadapi momentum hari besar keagamaan seperti menjelang Ramadhan hingga Idul Fitri. Melonjaknya harga komoditas pangan, menurut dia, tidak jarang diakibatkan aksi-aksi penimbunan.
Meski demikian, apabila Satgas menemukan adanya penimbunam atau pelanggaran distribusi pangan, Ia mengatakan kepolisian telah menyiapkan sejumlah perundang-undangan untuk menjerat oknum yang bersangkutan mulai dari Undang-Undang (UU) pangan atau Perlindungan Konsumen. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: