Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pabrik Baja di Vietnam Sebabkan Ikan Mati Secara Massal

        Pabrik Baja di Vietnam Sebabkan Ikan Mati Secara Massal Kredit Foto: Cahyo Prayogo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebuah perusahaan baja Taiwan sebagai dalang dibalik pembuangan limbah beracun yang membunuh hampir satu ton ikan di Vietnam tahun lalu mulai beroperasi pada Senin (29/7/2017), media pemerintah di Hanoi melaporkan.

        Insiden tersebut merupakan salah satu bencana lingkungan terburuk di Vietnam, yang menghancurkan mata pencaharian di sepanjang pantai tengah dan memicu protes kemarahan yang berlanjut hingga saat ini.

        Pabrik baja Formosa senilai US$11 miliar di provinsi Ha Tinh tengah masih dalam proses pembangunan saat dituduh membuang sampah secara ilegal ke laut, menyebabkan banyak ikan tergeletak mati di pantai, termasuk spesies lepas pantai yang langka.

        Mesin produksi yakni tungku perapian mulai beroperasi pada hari Senin (29/5/2017) atas dasar masa percobaan dan akan dipantau secara ketat, menurut seorang pejabat lingkungan yang dikutip dalam Kantor Berita Vietnam resmi atau Vietnam News Agency (VNA).

        "Jika terjadi insiden, maka kami akan segera menghentikan operasinya," kata Hoang Duong Tung, wakil direktur Administrasi Lingkungan Vietnam, yang dikutip oleh VNA, sebagaimana dikutip dari laman Channel NewsAsia, di Jakarta, pada Selasa, (30/5/2017).

        "Hasil uji coba akan siap dalam 24 jam," tambahnya, tanpa spesifik menjelaskan sebenarnya apa yang dipantau.

        Pabrik Formosa mengikuti serangkaian inspeksi, dan pabrik tersebut memiliki 52 dari 53 pelanggaran yang teridentifikasi sebelum diberikan persetujuan untuk beroperasi.

        ?Pelanggaran yang tersisa terkait dengan sistem kokas basah, dan para pejabat mengatakan Formosa akan beralih ke sistem kokas kering yang lebih bersih pada tahun 2019,? menurut VNA.

        Konglomerat baja Taiwan diperintahkan untuk membayar 500 juta dolar AS kepada pemerintah Vietnam setelah kematian ikan yang masif pada April 2016.

        Nelayan terus melakukan protes di Vietnam tengah, menuntut kompensasi yang lebih besar untuk bencana tersebut, sementara beberapa orang mengatakan bahwa mereka masih belum dibayar.

        Pada bulan April, empat mantan pejabat dicopot dari jabatannya dari partai Komunis mereka atas skandal Formosa, termasuk mantan pejabat Ha Tinh yang telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota parlemen.

        ?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: