B40 adalah campuran 40% biodiesel atau bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak kelapa sawit (CPO) dengan 60% minyak solar. Program ini merupakan kelanjutan dari program B30 yang sukses diimplementasikan sejak 2020. Tujuannya adalah mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, menekan emisi karbon, serta memanfaatkan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
Biodiesel B40 juga dikenal lebih bersih karena tidak mengandung sulfur, sehingga ramah terhadap lingkungan. Selain itu, pemanfaatan biodiesel membantu menghemat devisa negara dengan mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM).
Biodiesel B40 dihasilkan melalui beberapa tahap berikut:
- Minyak sawit mentah (CPO) diolah menjadi Refined Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO).
- RBDPO dicampur dengan metanol dan katalis natrium metoksida dalam mesin mixer, menghasilkan campuran yang didiamkan hingga memisahkan FAME dan gliserin.
- FAME dicuci untuk menghilangkan senyawa pengotor, lalu dikeringkan pada suhu 130 derajat Celsius selama 10 menit.
- Biodiesel disaring secara mekanik untuk menghilangkan partikel dan menghasilkan produk akhir berkualitas tinggi.
Pemerintah Indonesia memperkenalkan B40 sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk:
1. Mengurangi ketergantungan pada BBM fosil.
Ketergantungan pada bahan bakar fosil menjadi tantangan besar, terutama dengan meningkatnya kebutuhan energi. B40 menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan.
2. Menurunkan emisi kendaraan.
Biodiesel terbukti menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan solar murni, mendukung komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi global.
3. Memanfaatkan sumber daya lokal.
Sebagai penghasil minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam menyediakan bahan baku biodiesel.
4. Meningkatkan ketahanan energi.
Dengan mengolah minyak sawit menjadi biodiesel, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor BBM, sehingga memperkuat ketahanan energi nasional.
Baca Juga: Mendadak! Bahlil Resmi Umumkan Implementasi B40 Mulai Januari 2025
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement