Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        California Bahas Pasar Karbon Dengan China

        California Bahas Pasar Karbon Dengan China Kredit Foto: Arif Hatta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur California Jerry Brown pada hari Kamis (1/6/2017) mengatakan, dia akan membahas penggabungan pasar perdagangan karbon di negara bagian dan China, ketika dia melakukan perjalanan ke Asia akhir pekan ini, sebuah sinyal ambisi gubernur untuk mempengaruhi kebijakan perubahan iklim global.

        Brown mendiskusikan rencananya dalam sebuah wawancara telepon dengan Reuters setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa dia akan keluar dari kesepakatan iklim internasional Paris. Brown dengan keras menentang penarikan tersebut dan telah bekerja sama dengan negara bagian dan provinsi di seluruh dunia untuk membuat kesepakatan sukarela untuk mengatasi pemanasan global.

        Gubernur California Jerry Brown dikabarkan akan menuju ke China pada hari Jumat (2/6/2017) untuk pertemuan yang berfokus pada perubahan iklim. California memiliki sistem perdagangan karbon terbesar AS dan sering kali China menjadi konsumen. China telah meluncurkan tujuh skema perdagangan regional percontohan dan berencana meluncurkan pasar nasional tahun ini.

        Namun, peluncuran tersebut menghadapi penundaan di tengah kebijakan yang tidak dapat diandalkan dan masalah peraturan lainnya, kata seorang periset pemerintah baru-baru ini. Sistem California, yang dikenal sebagai "cap and trade" sudah dikaitkan dengan pasar Quebec di Kanada.

        "Saya pikir itu adalah langkah berat untuk memasukkan provinsi-provinsi China tapi kami pasti akan mempertimbangkannya dengan sangat serius," ujar Brown, sebagaimana dikutip dari laman Channel NewsAsia, di Jakarta, Jumat (2/6/2017).

        "Kami ingin memastikan adanya integritas penuh dan tahu persis apa situasinya, dan kita tidak bisa mengatakannya pada hari ini," ujarnya.

        "Mungkin kita tidak memiliki sistem kontrol karbon emisi di rezim perdagangan yang sama, mungkin harus ada rezim paralel," tambahnya.

        "Saya akan membahasnya dengan pejabat tertinggi Di China minggu ini," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: