Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Finlandia Tawarkan Kerjasama Pengolahan Sampah

        Finlandia Tawarkan Kerjasama Pengolahan Sampah Kredit Foto: Muhamad Ihsan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perekonomian dan Tenaga Kerja Finlandia Mika Lintil menawarkan kerja sama pemanfaatan teknologi alternatif pengolahan sampah menjadi energi saat bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.

        Pengolahan sampah menjadi energi dengan menggunakan proses termal semakin populer sebagai teknologi alternatif untuk pengolahan sampah di dunia. Sebagai salah satu negara pemilik teknologi mengubah sampah menjadi energi, Finlandia menawarkan kerjasama tersebut kepada Indonesia.

        Fortum Corporation adalah salah satu perusahaan yang ditawarkan Finlandia untuk bekerjasama dengan Indonesia. Fortum merupakan perusahaan energi Finlandia yang berfokus pada pengoperasian pembangkit listrik, menghasilkan dan menjual listrik, panas dan uap. Sebelumnya, Fortum telah terpilih sebagai mitra investasi dan joint venture dengan Jakarta Metropolitan dalam pembangunan pabrik limbah untuk energi Indonesia (WtE) pertama yang akan dibangun di Sunter, Jakarta Utara. Jika pabrik WtE selesai, akan dapat memproses 2.220 ton sampah padat per hari, atau sekitar 25 persen dari sampah padat Jakarta.

        Sementara itu, Pemerintah Indonesia menyambut baik setiap upaya mitra strategis untuk menjalin kerjasama mendukung implementasi National Action Plan on Marine Plastic Debris, termasuk sampah daratan, pantai dan laut yang secara signifikan dapat mengurangi sampah plastik dan merealisasikan kebijakan bebas dari sampah.

        Dengan produksi sampah mencapai 64 juta ton per tahun, dan komposisi sampah organik 60 persen, plastik 15 persen, kertas 10 persen dan lainnya (metal, kaca, kain, kulit) 15 persen, pastinya Indonesia sangat potensial untuk pengembangan teknologi proses termal sampah menjadi enegi tersebut. Teknologi ini selain mengurangi jumlah sampah yang ada, juga menghasilkan energi yang bermanfaat untuk masyarakat.

        Sementara ini, pengolahan sampah di Indonesia yakni sebagian besar sampah dikirim ke TPA (69 persen), 7,5 persen kompos dan daur ulang, pembakaran terbuka 5 persen, ditimbun 10 persen dan tidak ada perlakuan 8,5 persen. (ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: