Menteri luar Negeri Qatar: Kantor Berita Qatar Sempat Dibajak
Penyelidikan awal telah mengkonfirmasi bahwa kantor berita negara Qatar telah diretas, dan pernyataan palsu yang dikaitkan dengan penguasa negara tersebut telah di posting yang memicu keretakan dengan negara-negara Teluk lainnya, kementerian luar negeri Qatar mengatakan pada hari Rabu (8/6/2017).
Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain memutuskan hubungan mereka dengan Doha pada hari Senin sebagian karena komentar diposting singkat di situs Qatar News Agency pada tanggal 23 Mei.
Artikel tersebut mengutip Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani karena memperingatkan terhadap konfrontasi dengan Iran, serta membela kelompok Hamas dan Hizbullah Palestina, sebuah gerakan Syi'ah Lebanon yang bersekutu dengan Teheran.
"Kementerian mengatakan tim investigasi tersebut mengkonfirmasi bahwa proses pembajakan telah menggunakan teknik dan metode inovatif dengan memanfaatkan celah elektronik di situs Qatar News Agency," ujar kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan tanpa mengatakan siapa yang mungkin telah melakukan hack, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, di Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Perwira A.S. dan Eropa mengatakan bahwa sementara agen pemerintah Amerika Serikat dan para ahli yakin bahwa kantor berita dan tweet Twitter pemerintah Qatar diretas, mereka belum menentukan siapa yang melakukan peretasan.
Sebuah laporan CNN mengutip pejabat A.S. yang tidak dikenal memberitahukan mengenai penyelidikan tersebut yang mengatakan bahwa peretas Rusia dicurigai ada dibalik aksi peretasan tersebut. Moskow kemudian mengatakan jika laporan itu salah.
Seorang pejabat intelijen A.S. mengatakan bahwa sementara Rusia memiliki keahlian dan insentif untuk mengatur pembagian di antara negara-negara Arab yang bersekutu dengan Amerika Serikat, peretas Rusia bisa untuk disewa ke negara lain dan kelompok kriminal dengan mudah.
Negara-negara Arab berselisih dengan Qatar dengan menuduh mereka mendukung kelompok militan dan menaikkan tensi ketegangan saingan berat mereka Iran di wilayah tersebut, dan menuntut Doha melakukan hal tersebut tanpa dasar.
Pejabat militer A.S., yang juga berbicara tanpa identitas yang membahas masalah politik, mengatakan bahwa pangkalan udara Al Udeid di Qatar sangat penting untuk dukungan udara Amerika terhadap paramiliter Iran dan pasukan yang didukung oleh Iran di sisi Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang sipil di Suriah.
?Kementerian luar negeri Qatar mengucapkan terima kasih kepada Biro Investigasi Federal A.S. dan Badan Kejahatan Nasional Inggris karena telah bekerja sama dalam penyelidikan tersebut, tanpa menjelaskan lebih jauh,? tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo