Perusahaan alih daya yang menawarkan jasa terintegrasi, ISS Indonesia, mengaku tengah mendekati sejumlah lembaga pemerintah dan pemerintah daerah untuk bisa memberikan layanan jasa mereka.
"Sekarang kami sedang mendekati beberapa pemerintah daerah. Sebelumnya kami juga pernah dapat tender dengan Pemda Jawa Barat untuk Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung," kata Presiden Direktur dan CEO ISS Indonesia Elisa Lumbantoruan di Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Elisa menuturkan pihaknya optimis bisa menggaet minat pemerintah daerah atau lembaga pemerintah untuk bekerjasama untuk memberikan layanan jasa. Terlebih, perusahaan itu kini tengah melayani sejumlah lembaga pemerintah seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Terutama lembaga yang berkaitan dengan pelayanan publik saya kira akan sangat relevan jika mengambil jasa dari kami," katanya.
Elisa juga mengatakan upaya pendekatan terus dilakukan lantaran saat ini pemerintah, termasuk di daerah juga tengah melakukan proses penyusunan anggaran. Ada pun realisasi anggaran dan keputusan kerja sama kemungkinan baru bisa dilakukan Maret 2018.
"Siklusnya kan sekarang proses anggaran, realisasi mungkin Maret tahun depan. Makanya sekarang baru proses pendekatan ke pemda-pemda," ujarnya.
ISS Indonesia adalah penyedia layanan mulai dari jasa kebersihan (cleaning services), jasa keamanan (security services), katering, dukungan perkantoran seperti tenaga "office boy", admin dan resepsionis, jasa pertamanan dan pengendalian hama hingga manajemen parkir. Perusahaan alih daya yang berdiri di Indonesia sejak 1996 itu mempekerjakan lebih dari 62 ribu karyawan dan memiliki lebih dari 3.500 perusahaan klien.?
ISS Indonesia sendiri merupakan bagian dari ISS Global yang didirikan di Denmark. Meski kontribusi secara finansial ISS Indonesia hanya di urutan ke 20 bagi induk perusahaan, jumlah sumber daya manusia di Indonesia menjadi yang terbesar dengan kontribusi pendapatan sebesar 1,7 persen terhadap pendapatan global. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: