Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Syafruddin membantah pernyataan Novel Baswedan terkait tudingan keterlibatan jenderal polisi di balik aksi teror penyiraman air keras terhadap dirinya. Pernyataan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut dinilai tidak berdasar.?
Syafruddin menegaskan kepolisian sendiri dalam proses pengusutan kasus tidak menemukan indikasi keterlibatan perwira tinggi Koorps Bhayangkara."Jangan berandai-andai, penyidikan tidak sampai ke sana," kata Syafruddin, dalam kunjungan kerjanya di Kota Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu.
Menurut Syafruddin, kepolisian terus berusaha membongkar teror penyiraman air keras terhadap Novel. Pengusutan kasus tersebut terus berlanjut. Bahkan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah menggelar pertemuan dengan pimpinan KPK. Hingga kini, pihaknya masih melakukan investigasi.?
Diakui Syafruddin, dalam proses pengusutan aksi teror terhadap Novel, kepolisian sempat menangkap beberapa orang. Namun, setelah ditelusuri ternyata orang yang diamankan tersebut tidak terlibat. "Pernah kami coba tangkap, ternyata pelakunya salah," ujar jenderal berbintang tiga tersebut.
Syafruddin mengimbuhkan keterangan Novel terkait keterlibatan jenderal poisi pun akan didalami dan dicek kebenarannya. Penyidik berencana akan melakukan pemeriksaan terkait pengakuan Novel kepada media tersebut.
Diketahui Novel menyebut dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam wawancara dengan majalah TIME di Singapura, beberapa hari lalu. Novel berujar ada seorang pejabat polisi yang terlibat dalam kasus penyiraman air keras ke wajahnya.
Kasus penyiraman air keras yang dialami Novel sudah ditangani Polda Metro Jaya selama dua bulan terakhir. Namun belum ada tanda-tanda tuntas karena polisi belum menemukan pelaku penyiraman air keras.?
Adapun kondisi mata kiri Novel Baswedan yang terkena siraman air keras berangsur membaik. Novel sendiri masih menjalani perawatan di Singapura.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil