Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan akan memisahkan?Aerowisata dari induk usaha, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Pemisahan ini dilakukan dalam rangka melakukan holdingisasi berdasarkan pada sektor usaha.
"Kenapa?kami melakukan ini? Kami ingin sekarang juga mengelompokkan usaha supaya yang sejenis tersebut bersama-sama sehingga kami bisa meningkatkan efisiensi," katanya saat buka puasa bersama dengan?pemimpin media di Jakarta, Senin (19/6/2017).
Rini menjelaskan Aerowisata akan dikelompokkan bersama dengan?badan usaha milik negara di sektor perhotelan, seperti Patra Jasa?dan Hotel Indonesia Natour.
"Perhotelan nantinya juga demikian sehingga hotel ini bisa memberikan pelayanan yang lebih optimum ke masyarakat dengan cost yang lebih rendah," ujarnya.
Sebelumnya, pada 28 September 2016 lalu Menteri Rini Soemarno telah membentuk konsolidasi seluruh hotel yang dimiliki BUMN. Konsolidasi ini bernama sinergi Hotel Indonesia Group (HIG). Dalam sinergi ini, Hotel Indonesia Natour ditunjuk sebagai koordinator.
Pada saat ini, Hotel Indonesia Group beranggotakan 43 hotel yang terdiri dari tujuh hotel Patra Jasa (anak perusahaan Pertamina), tujuh hotel Aerowisata, dan 14 Hotel Indonesia Natour. Selanjutnya sembilan hotel milik Pegadaian (Pesonna Hotels), satu hotel milik Taman Wisata Candi (Manohara Hotel Borobudur), dan juga lima hotel milik PT Jakarta Tourisindo bergabung dalam Hotel Indonesia Group.
Reportase: Muhamad Ihsan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo