Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rezeki Lebaran Melayang, Akibat Tol Cipali (2)

        Rezeki Lebaran Melayang, Akibat Tol Cipali (2) Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
        Warta Ekonomi, Cirebon -

        Di deretan kios yang sama, Pupun Purhati (38) mengaku hanya para pengguna sepeda motor Pantura Jawa Barat, seperti Cirebon, Indramayu, Kuningan, ataupun Majalengka yang singgah di kios jajan tradisional miliknya sepanjang arus balik Lebaran 2017.

        Setidaknya, terdapat empat hingga lima kompleks kios oleh-oleh yang menjajakan makanan tradisional, seperti kerupuk pasir, tapai, ubi cilembu, dodol, wajik, asinan, keripik, hingga mainan anak di tepi jalan Pantura Subang hingga Cikampek. Setiap kompleks itu terdiri atas 11 hingga 13 kios oleh-oleh yang dimiliki warga sekitar Karawang dan Subang.

        Para pembeli yang berkunjung ke warung-warung itu, lebih banyak sore hari karena mereka sambil beristirahat di tempat tersebut.Pupun yang juga menyediakan toilet bagi pemudik yang melintasi jalan tersebut.

        Pupun mengaku penurunan omzet kiosnya juga dipengaruhi pengaturan arus lalu-lintas dari arah Subang melewati jalan Wadas-Cilamaya Karawang untuk menghindari kemacetan di simpang Jomin.

        "Harga dagangan kami di sini sebenarnya dua kali lebih murah dibanding oleh-oleh yang dijual di tempat peristirahatan di jalan tol," ujarnya.

        Dagangannya berupa kerupuk pasir seharga Rp15 ribu per dua bungkus dan tapai singkok Rp15 ribu per dua kilogram. Pemudik sepeda motor asal Haurgeulis Indramayu, Bachtiar (32), mengaku sengaja singgah di kios-kios oleh-oleh tradisional Karawang untuk membeli kerupuk pasir dan tapai singkok.

        "Ini adalah oleh-oleh khas daerah Pantura Jawa Barat. Saya hanya membawa mangga Indramayu dari kampung buat ibu mertua dan tetangga di Bantargebang, Bekasi," kata Bachtiar.

        Pemudik asal Kuningan, Didi Rosadi (27), juga mengaku sengaja mampir di kios oleh-oleh tradisional untuk membeli kerupuk pasir dan sekadar melepas lelah setelah menempuh perjalanan jauh.

        "Jika pemilik kios merapikan tempat parkir mereka dan menyediakan tempat peristirahatan yang sejuk, para pemudik sepeda motor akan lebih memilih berhenti dan singgah di sini," ujar Didi tentang saran untuk meningkatkan omzet pemilik kios.

        Cipali dibuka Pada 13 Juni 2015, Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 kilometer. Peresmian itu juga dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

        Presiden Jokowi mengatakan jalan tol Cipali yang melintasi Kabupaten Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon itu, akan membantu memperlancar arus mudik Lebaran 2015 menyusul kapasitas jalan pantura bertambah dua kali lipat. Presiden juga mengatakan pembukaan jalan tol Cipali itu akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

        "Dengan adanya jalan tol baru ini, akan meningkatkan daya saing kita. Karena konektivitas memegang peran penting pada percepatan arus barang dan jasa dan pemerataan ekonomi," ujar Jokowi.

        Menteri Basuki Hadimuljono menjelaskan jalan tol Cipali itu merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia.Cipali merupakan bagian dari sistem jalan tol Trans Jawa dan akan menghubungkan Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Palimanan-Kanci.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: