Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tragedi Jeju Air Guncang Harga Saham Perusahaan Penerbangan Korea

Tragedi Jeju Air Guncang Harga Saham Perusahaan Penerbangan Korea Kredit Foto: Romus Panca
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham maskapai penerbangan berbiaya rendah Korea Selatan, Jeju Air, tercatat menurun tajam pada Senin, 30 Desember 2024. Insiden kecelakaan tragis maskapai Jeju Air pada Minggu sebelumnya, yang merenggut nyawa 179 orang, menjadi pemicu utama pelemahan saham di sektor penerbangan dan agen perjalanan.

Dilansir dari Reuters, saham Jeju Air anjlok sebesar 8,4% di pasar saham pada hari itu. Sebelumnya, saham maskapai tersebut sempat menyentuh penurunan hingga 15,7% pada awal sesi perdagangan, menjadikannya berada di level 6.920 Won. Angka ini merupakan rekor terendah sejak perusahaan terdaftar pada tahun 2015.

Tidak hanya saham maskapai, saham perusahaan induk Jeju Air, AK Holdings, juga mengalami penurunan tajam. Harga saham AK Holdings turun sebesar 12%, mencapai level terendah dalam 16 tahun terakhir.

Kecelakaan di Bandara Internasional Muan tersebut menjadi penerbangan fatal pertama dalam sejarah maskapai berbiaya rendah Jeju Air. Insiden ini tidak hanya memengaruhi Jeju Air, tetapi juga memberikan tekanan pada saham maskapai berbiaya rendah lainnya di Korea Selatan.

Meski demikian, saham maskapai Air Busan justru menunjukkan kenaikan lebih dari 15%. Di sisi lain, saham maskapai Jin Air dan T'way Air awalnya sempat menguat, masing-masing sebesar 5,4% dan 7,3%, sebelum akhirnya berbalik melemah di penghujung sesi perdagangan.

Selain maskapai penerbangan, sektor agen perjalanan juga terdampak oleh tragedi ini. Penurunan kepercayaan pasar terhadap keselamatan penerbangan berbiaya rendah mencerminkan sentimen negatif yang meluas di kalangan investor.

Namun, beberapa analis memandang bahwa insiden ini dapat menjadi momen penting bagi industri untuk mengevaluasi kembali standar keselamatan dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap maskapai berbiaya rendah. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: