Bank Indonesia (BI) menilai kenaikan harga komoditas sayuran mendorong kenaikan inflasi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Juni 2017.
"Inflasi Sultra pada Juni sebesar 3,24 persen, melonjak tinggi jika dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat 0,54 persen," kata kepala Perwakilan BI Sultra, Minot Purwahono, di Kendari, Jumat (7/7/2017).
Dikatakan, secara spasial peningkatan inflasi tersebut disebabkan oleh inflasi di Kota Kendari dan Kota Baubau.
"Inflasi pada periode laporan terutama didorong oleh peningkatan harga komoditas bahan makanan terutama komoditas sayur-sayuran dan ikan segar seiring dengan tingginya curah hujan pada bulan Mei dan Juni sehingga mengganggu produksi dan distribusi komoditas dimaksud," katanya.
Pada bulan Juni 2017 katanya, tekanan inflasi kelompok volatile food (VF) mengalami peningkatan yang signifikan dan menjadi penyebab utama inflasi periode tersebut baik di Kota Kendari maupun Kota Baubau.
"Peningkatan tekanan inflasi volatile food terutama disebabkan oleh peningkatan tekanan komoditas sayur-sayuran yang memberikan dengan andil sebesar 1,85 persen dan komoditas ikan segar dengan andil 0,70 persen," katanya.
Disebutkan, beberapa komoditas sayur-sayuran yang mengalami peningkatan signifikan antara lain adalah bayam, kangkung, kacang panjang dan sawi hijau. Sementara komoditas ikan segar yang mengalami inflasi utamanya adalah ikan kembung dan ikan cakalang.
"Peningkatan inflasi komoditas sayur-sayuran dan ikan segar tersebut dipengaruhi antara lain oleh tingginya curah hujan yang berdampak pada proses produksi dan distribusi komoditas tersebut," katanya. (CP/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: