Koordinasi lintas kementerian/lembaga dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri mempersempit ruang gerak para spekulan yang selama ini berperan memainkan harga jual, sehingga pasokan pangan cukup lancar dan membuat harga jual terkendali.?
"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Polri yang turun langsung mengawasi dan memantau pergerakan harga pangan di pasar modern dan Tradisional," kata Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf dalam keterangan resminya yang diterima kepada di Bandung, bebrapa waktu lalu.
Terdapat empat komoditas pangan yang menjadi sorotan utama KPPU bersama-sama dengan Tim Satgas Pangan Polri selama puasa dan lebaran 1438 H, yakni daging sapi, gula, minyak goreng, serta bawang putih. Tim Satgas Pangan Polri bersama KPPU, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Perum Bulog secara intensif menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di kota-kota besar untuk memantau perkembangan pasokan dan harga.?
Syarkawi menjelaskan sebagai contoh, pada tahun-tahun sebelumnya, harga daging sapi segar bisa mencapai hingga Rp150.000 per kilogram (kg), tapi pada lebaran lalu harganya stabil di kisaran Rp120.000 per kg untuk daging segar kualitas terbaik.?
"Sementara harga daging sapi beku tetap stabil Rp80.000 per kg sesuai dengan ketentuan harga eceran tertinggi (HET) Kemendag," ujarnya
Sedangkab harga gula di pasar-pasar ritel masih stabil sesuai HET senilai Rp12.500 per kg. Padahal, di tahun lalu harganya sempat menyentuh Rp18.000 per kg. Begitu juga harga minyak goreng yang tetap sesuai HET senilai Rp11.000 per kg atau bahkan Rp10.000 di pasar tradisional untuk minyak Kemasan sederhana di mana tahun lalu naik hingga Rp23.000 per kg.?
"Harga bawang putih juga mengalami penurunan, kecuali jenis cutting yang memang harganya mahal karena kualitas nya paling baik, sejak diimpor dari China harganya sudah mahal,"ungkapnya
Stabilnya harga-harga komoditas pangan tersebut secara langsung berdampak pada ?penurunan laju inflasi nasional. Di mana, inflasi Juni 2017 tercatat hanya mencapai 0,69% dengan penyumbang terbesar berupa kenaikan tarif listrik dan biaya transportasi udara. Angka inflasi ini lebih rendah ketimbang rata-rata inflasi periode puasa dan lebaran tiga tahun terakhir sebesar 0,85 % (mtm).
Menurut Syarkawi, dengan inflasi yang rendah ?tentunya memberikan dampak positif pada perekonomian nasional.?
"Biasanya harga pangan menjadi penyumbang utama inflasi. Dengan inflasi yang rendah, prospek ekonomi akan lebih membaik dengan tumbuhnya ekspektasi investor di pasar bursa saham ," ujarnya.?
Dia menambahkan, meskipun musim puasa dan lebaran 1438 H telah berlalu, Tim lintas kementerian/lembaga bersama Satgas Pangan Polri akan terus menjaga kestabilan pasokan dan harga komoditas pangan utama lainnya. Seperti komoditas beras, ayam, dan cabai.?
"Kami berharap Tim lintas kementerian dan lembaga dapat membangun sistem koordinasi yang lebih baik, sehingga dapat memberikan solusi baik jangka sangat pendek, pendek, menengah, maupun jangka panjang," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil