Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2017 akan mencapai 5,1 persen, lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya sebesar 5,01 persen.
"Triwulan II, memang kita akan di atas triwulan I 5,01 persen. 'range' di sekitar 5,1 persen pembulatan," kata Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo saat jumpa pers di Jakarta, Kamis malam (20/7/2017).
Proses pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut pada triwulan II 2017 meskipun tidak sekuat perkiraan semula. Pertumbuhan konsumsi berpotensi lebih rendah sebagaimana tercermin pada perlambatan pertumbuhan penjualan ritel.
"Konsumsi masyarakat pada triwulan II rendah. Evaluasi kami, penjualan ritel Juni menurun, tumbuh hanya 6,7 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu tumbuh di sekitar 8 persen. Ini mengapa ada perlambatan dari sisi konsumsi," ujar Dody.
Daya beli masyarakat dinilai tertekan akibat kenaikan tarif listrik dan juga dampak penundaan pembayaran gaji ke-13 PNS aktif yang awalnya direncanakan Juni bergeser menjadi Juli.?Bank sentral memperkirakan, konsumsi pada triwulan II-2017 kurang lebih akan tumbuh sama dengan triwulan II-2016 yang mencapai 4,76 persen, namun juga berpotensi melebihi level tersebut.
"Perkiraan kita bisa lebih besar atau juga kurang lebih sama untuk angka akhirnya. Tapi ini memang di bawah perkiraan kita di awal," kata Dody.
Kinerja ekspor sendiri tetap tumbuh meskipun lebih rendah dari perkiraan semula, terutama dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan volume ekspor produk primer dan manufaktur.?Sebaliknya, investasi tumbuh lebih baik terutama nonbangunan ditopang investasi terkait sumber daya alam, di tengah investasi bangunan yang masih cukup baik terkait dengan proyek infrastruktur pemerintah dan sektor konstruksi swasta.
"Investasi justru kondisinya lebih baik, indikasi meningkatnya investasi swasta sudah mulai terjadi. Jadi ada beberapa kegiatan di sektor sumber daya alam khususnya komoditi, membangkitkan investasi sektor terkait seperti alat berat, transportasi, dan lainnya yang terkait pertambangan dan perkebunan. Kami cukup percaya diri investasi akan lebih baik dibandingkan triwulan I dan bahkan dari perkiraan kami," kata Dody.
Ke depan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan membaik ditopang oleh peningkatan kinerja ekspor dan investasi. Dengan perbaikan pada paruh kedua 2017, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan 2017 masih dalam kisaran 5,-5,4 persen.?Ia menambahkan, sejumlah risiko yang dapat berdampak pada prospek pertumbuhan ekonomi perlu tetap diwaspadai, terutama terkait dengan belum kuatnya permintaan domestik sejalan dengan masih berlanjutnya proses konsolidasi korporasi dan perbankan. (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: