Akuntan harus lebih memperhatikan perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) karena mereka masih terkendala untuk mendapatkan pinjaman modal dari pihak perbankan
"Bank mau jaminan laporan keuangan, tapi rata-rata UMKM tidak punya. Di sinilah peran akuntan untuk membantu mereka," kata Rektor Universitas Widyatama Islahuzzaman kepada wartawan di Bandung, Kamis (20/7/2017).
Untuk itu, melalui perguruan tinggi setidaknya akuntan melakukan pengabdian masyarakat untuk membimbing UMKM tentang cara menyusun laporan keuangan yang baik sesuai dengan standar perbankan. Pertumbuhan UMKM, dikatakan Islahuzzaman, tidak dibarengi dengan pertumbuhan tenaga akuntan sehingga muncul ketidakpahaman UMKM dalam mengelola keuangan.
"Kita kan ada jutaan UMKM sedangkan jumlah akuntan masih sekitar lima persen. Bandung saja sudah terdapat ribuan UMKM sehingga tenaga dia juga enggak dihitung. Rerata UMKM tidak bisa membedakan antara laba dan keuntungan," tambahnya.
Universitas Widyatama sendiri sudah melakukan pengabdian?kepada masyarakat khususnya memberikan pelatihan manajemen keuangan kepada UMKM seperti memberikan bimbingan manajemen keuangan di 420 desa sekabupaten Garut.
"Kita selalu ada agenda untuk pengabdian kepada masyarakat. Kita datang ke mereka atau kita undang mereka ke kampus untuk mengikuti pelatihan," paparnya.
"Jadi, tugas perguruan tinggi itu tidak hanya Widyatama saja tapi yang lainnya juga turut membantu UMKM supaya bisnisnya tidak hanya sebatas berdagang saja tapi tidak tahu mendapatkan keuntungan atau kerugiannya. Kita harapkan perguruan tinggi yang lain melakukannya karena kalau tidak maka tidak akan habis permasalahan pada UMKM ini," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: