Ekonomi Indonesia pada paruh pertama 2017 masih dilanda kelesuan, padahal ekonomi global mulai pulih. Indikatornya ialah pertumbuhan konsumsi masyarakat melambat. Meski demikian, lembaga Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan perekonomian nasional tetap dapat tumbuh 5,2% pada tahun ini.
?Core berpandangan stimulasi dan kebijakan yang tepat sangat dibutuhkan untuk mengatasi kelesuan ekonomi, di samping untuk mengejar target pertumbuhan 5,2%,? kata Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Ekonomi global diperkirakan pengalami percepatan pertumbuhan ekonomi dari 3,% di 2016 menjadi 3,5% di tahun ini. Pertumbuhan global ditopang oleh perbaikan ekonomi negara-negara maju serta beberapa negara berkembang.
Sementara untuk kondisi ekonomi nasional, pemerintah gencar menggenjot investasi untuk pembangunan infrastruktur sementara langkah tersebut?belum diimbangi oleh investasi swasta secara sepadan.
Kondisi tersebut, lanjut dia, diperparah dengan kebijakan fiskal yang masih cenderung ketat. Meski pemerintah telah menempuh berbagai langkah agresif untuk menggenjot penerimaan, peningkatan penerimaan negara masih terlalu marginal untuk menutupi belanja APBN yang ekspansif.
"Akibatnya defisit anggaran pun semakin lebar dan beban utang yang sudah besar semakin bertambah. Untungnya ekspor mengalami lonjakan besar akibat kenaikan harga komoditas sehingga menyelamatkan pertumbuhan PDB kuartal I-2017 hingga di atas 5% lebih baik dibanding triwulan I tahun lalu,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi