Research Analyst perusahaan finansial FXTM Lukman Otunuga mengemukakan, pasar menyoroti angka pertumbuhan laju ekonomi Indonesia yang bergerak melambat yang juga selaras dengan perlambatan tingkat konsumsi swasta.
"BPS melaporkan di hari Senin bahwa PDB Indonesia meningkat 5,01 persen pada April-Juni, sehingga pasar kecewa karena pertumbuhan tidak berubah dari kuartal pertama," kata Lukman Otunuga, Selasa (8/8/2017).
Menurut Lukman, meski konsumsi swasta yang berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap PDB Indonesia, tumbuh sedikit lebih cepat pada Q2 dengan laju 4,95 persen, namun ini dinilai tetap lebih lambat dibandingkan satu tahun lalu.?Ia juga mengemukakan, pertumbuhan ekonomi stagnan pada kuartal kedua sehingga spekulasi sepertinya akan meningkat mengenai kemungkinan Bank Indonesia kembali mengadopsi kecenderungan melakukan pelonggaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pertumbuhan ekonomi hingga semester I-2017 yang tercatat 5,01 persen, bukan merupakan angka yang jelek dalam kondisi saat ini.?"Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi kita tidak jelek, walaupun tidak sebagus yang diharapkan," kata Menko Perekonomian di Jakarta, Selasa.?Darmin menambahkan, sektor investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) memperlihatkan kinerja yang positif pada triwulan II-2017 dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: