Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelaku Pasar Kecewa dengan Ekonomi Kuartal II 2017

Pelaku Pasar Kecewa dengan Ekonomi Kuartal II 2017 Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh dengan laju lebih lambat dari ekspektasi pada kuartal II?2017, dimana data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa ekonomi kuartal II 2017 tumbuh 5,01%, sama dengan posisi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2017. Konsumsi swasta yang tetap lambat dan harga komoditas yang rendah berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi kali ini.

"BPS melaporkan di hari Senin, bahwa PDB Indonesia 5,01% pada April-Juni, sehingga pasar kecewa karena pertumbuhan tidak berubah dari kuartal pertama," ujar Reseach Analyst FXTM, Lukman Otunuga dalam keteranganya di Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Meskipun konsumsi swasta yang berkontribusi lebih dari 50% terhadap PDB Indonesia tumbuh sedikit lebih cepat pada Q2 dengan laju 4.95%, namun kata Lukman, hal ini tetap lebih lambat dibandingkan satu tahun lalu.

"Pertumbuhan ekonomi stagnan pada kuartal kedua, sehingga spekulasi sepertinya akan meningkat mengenai kemungkinan Bank Indonesia kembali mengadopsi kecenderungan melakukan pelonggaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," terangnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia menutup sesi perdagangan hari Senin (7/8/2017) di area merah karena data pertumbuhan yang tidak bergairah. Rupiah juga sedikit melemah terhadap Dolar AS.

Sekadar catatan, IHSG pada Senin (7/8/2017) harus terjerembab ke level 5.749,292 turun 28.19 poin (-0.488%). IHSG bergerak dikisaran 5.749,292 hingga 5.812,792. Indeks LQ45 pun merosot -4.47 poin (-0,47%) ke posisi 954.98.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah -5 poin (-0,04%) ke Rp13.321 per dolar. Rupiah hari ini bergerak dikisaran Rp13.312 hingga Rp13.324 per dolar AS.?

Menurut Lukman, perhatian investor kali ini akan tertuju pada laporan keyakinan konsumen yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari ini oleh Bank Indonesia dan diharapkan dapat memberi gambaran lebih lanjut tentang kondisi ekonomi negara ini.

"Peningkatan keyakinan konsumen bulan Juli yang melampaui ekspektasi dapat mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan pada sesi hari Selasa," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: