Research Analyst FXTM Lukman Otunuga mengatakan, kewaspadaan terasa begitu kuat di pasar finansial. Investor mengambil posisi siaga menjelang pekan penuh data yang sangat volatil. Walaupun saham Asia sebagian besar ditutup bervariasi pada sesi perdagangan hari Selasa (14/3/2017), Indeks Harga Saham Gabungan berhasil menguat berkat sentimen positif terhadap Indonesia.
"Karena volatilitas akan meningkat menjelang serangkaian rapat kebijakan bank sentral, pemilu di Eropa, dan kenaikan suku bunga AS, investor mungkin akan terus waspada," ujar dia di Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Menurutnya, Bank Indonesia diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4.75% pada hari Kamis (16/3/2017) yang memicu spekulasi bahwa kebijakan pelonggaran BI akan segera berakhir karena inflasi meningkat.
"Volatilitas dapat semakin hebat menjelang kenaikan suku bunga AS dan ini dapat membuat BI mengintervensi demi melindungi nilai tukar Rupiah," ungkap Lukman.
Sementara semakin meningkatnya spekulasi kemungkinan kenaikan suku bunga AS atau Fed Fund Rate (FFR) pekan ini telah memicu investor bullish USD untuk mengantarkan Indeks Dolar menuju 101.50 pada Rabu ini.
"Sentimen tetap sangat bullish terhadap USD dan diperkirakan akan semakin menguat karena para spekulan memperkirakan bahwa Fed akan meningkatkan suku bunga AS beberapa kali tahun ini," tukas Lukman.
Perhatian investor mungkin akan tertuju pada laporan PPI yang berpotensi semakin memperkuat USD apabila data aktual melampaui ekspektasi. Dari sudut pandang teknikal, Dollar bulls mungkin kembali berkuasa. Breakout di atas 101.50 untuk Indeks Dolar dapat membuka jalan menuju 102.00.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait:
Advertisement