Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PGRI Cibinong Ajak Penerus Bangsa Bela Negara Lewat Cyber

        PGRI Cibinong Ajak Penerus Bangsa Bela Negara Lewat Cyber Kredit Foto: Vicky Fadil
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Kepala Sekolah SMA plus PGRI Cibinong Basyarudin Thayib, mengatakan, Dunia maya seringkali disalahgunakan dan merugikan persatuan bangsa. Untuk itu perlu disadari manfaat dari aktifitas siber dapat lebih berguna bahkan bisa membela negara.

        "Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dengan itu kita gelar seminar BELA NEGARA 'Cyber untuk perdamaian dan Memperkokoh NKRI' yang juga merupakan suatu mimpi bahwa SMA plus PGRI Cibinong itu sebagai salah satu kader bangsa." katanya kepada wartawan di Wisma Atlet Kostrad, Markas Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/8/2017).

        Lanjutnya, kegiatan tersebut sebagai salah satu perayaan jelang HUT RI ke 72. "Maka kita sangat layak melakukan kegiatan ini, di isi salah satunya dengan seminar bela negara,? jelasnya." tambahnya.

        Di tempat yang sama, Pakar Hukum Cyber Bambang Pratama yang sekaligus menjadi pembicara dalam seminar BELA NEGARA, mengatakan, tidak selalu Cyber itu adalah bentuk Kejahatan.

        ?Saya menggambarkan bahwa sebelum kita bisa mewujudkan Bela negara kita harus memahami apa itu cyber ada potensi yang tidak pernah di lihat bahwa ada potensi dari Cyber itu ?sendiri dan tidak melulu selalu jadi tindak pidana. Cyber itu ada banyak ada Cyber ekonomi, Cyber bisnis, Cyber inovasi dan sebagainya. dan adapun Cyber yang merusak nilai negara seperti Cyber Bullying,? katanya.

        Kol.Inf. Sunarto, mengatakan, arti Bela Negara yang dimana menjadi pembeda antara yang setia dengan yang khianat. ?Cinta negara sama dengan cinta NKRI menghindari pengkhianat negara bela negara itu ada dua. Konvensional (fisik) dan nonKonvesional (nonfisik) ?bela negara itu bukanlah suatu perlawanan tapi penalaran pembeda antara yang setia dan pengkhianat NKRI?, tukasnya.

        Sementara itu, Erlan Rosyadi sebagai Ketua Yayasan Pro Isabera juga membandingkan implementasi dari Bela Negara Indonesia dan Jepang dimana semua materi Pelajaran di Jepang itu sudah ada materi Bela Negara.?

        Dimana sebenarnya Bela Negara Cyber ini harus mengikuti dinamika jaman.?

        "Dulu saya pernah belajar di jepang ternyata di jepang itu ?materi bela negara itu masuk di dalam ssmua materi pelajaran dan teknologi. Ini yang harus di sadari, kenapa kita mulai dengan anak kelas 3 SMA ?karna ini akan segara kita antarkan ke perguruan tinggi, dimana tempat pengetahuan dan teknologi itu berada di sana," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Vicky Fadil
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: