Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mentan: 40 Investor Siap Kembangkan Inovasi Pertanian

        Mentan: 40 Investor Siap Kembangkan Inovasi Pertanian Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Tangerang -

        Sebanyak 40 investor swasta siap mengembangkan serta mendistribusikan hasil inovasi teknologi dalam bidang pertanian yang memudahkan proses penanaman.

        "Ada 40 swasta yang mengusulkan, tinggal evaluasi. Yang dilihat cukup satu saja, isi rekeningnya, berapa isinya apakah sudah siap menyalurkan alat-alat ini?" kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman ketika meninjau hasil inovasi teknologi pertanian di Serpong, Tangerang, Kamis (24/8/2017).

        Inovasi yang dikembangkan antara lain, traktor beroda empat, alat tanam padi, alat tanam bawang, hortikultura hulu-hilir, alat panen bawang dan "combine harvester".

        Menurut Amran jika alat-alat sudah siap maka tahun ini akan dianggarkan untuk pengembangan, produksi hingga distribusinya.

        Hingga saat ini Kementerian Pertanian masih mengevaluasi semua 40 pihak swasta tersebut untuk dikaji bagaimana kesiapan dari investor tersebut.

        Untuk "combine harvester", katanya, mampu menekan biaya produksi hingga 50 persen. Jika dulu petani menghabiskan biaya Rp2 juta dalam sekali produksi maka dengan inovasi "combine harvester" hanya menghabiskan Rp1 juta.?

        Selain itu masa panen bisa dilakukan dua kali, sebab masa panen bisa dipangkas lebih cepat, dalam waktu tiga jam bisa untuk satu hektare. Kemudian untuk hasil produksi mampu meningkat sampai 15 persen.

        Amran sempat mencoba traktor beroda empat tersebut dan memahami bagaimana cara kerja alat tersebut. Ia juga memberikan masukan tentang alat panen bawang agar dibuat lebih efisien dalam mengurangi tanah sehingga tersisa bawangnya saja.

        Ia memproyeksikan setiap tahun siap untuk mendistribusikan sekitar 80.000 hingga 100.000 alat baru teknologi pertanian. Upaya tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

        "Saya ingin itu para pemuda petani mau untuk turun ke lapangan, sehingga produktivitas pertanian bisa meningkat dari tangan-tangan pemuda," katanya.

        Berapa biaya yang dibutuhkan untuk mendistribusikan belum dijelaskan secara rinci, sebab masih mengevaluasi pihak swasta serta memperbaiki peralatan yang belum sempurna. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: